Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Pendudukan Jepang di Bidang Sosial Budaya

Baca di App
Lihat Foto
https://jakarta.go.id/
Keimin Bunka Shidoso atau Poesat Kebodajaan berdiri pada 1 April 1943. Pusat Kebudayaan tersebut merupakan akibat pendudukan Jepang di Indonesia bidang sosial budaya. Bertujuan untuk mengawasi karya para seniman agar tidak menyimpang dari tujuan Jepang.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak pada kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang.

Mengutip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak pada lima bidang kehidupan masyarakat, yaitu:

  1. Bidang politik
  2. Bidang ekonomi
  3. Bidang sosial budaya
  4. Bidang pendidikan
  5. Bidang birokrasi dan militer

Tahukah kamu apa akibat pendudukan Jepang di Indonesia bidang sosial budaya?

Baca juga: Akibat Pendudukan Jepang Bidang Ekonomi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat pendudukan Jepang bidang sosial budaya

Selama masa pendudukan Jepang, kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan.

Penderitaan rakyat bertambah karena segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Terlebih rakyat dijadikan pekerja romusha (kerja paksa zaman Jepang) sehingga banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit.

Beberapa akibat pendudukan Jepang bidang sosial budaya antara lain:

  1. Kesulitan proses komunikasi antarpulau dan dunia luar karena semua saluran komunikasi dikendalikan Jepang.
  2. Semua nama-nama kota yang menggunakan bahasa Belanda diganti Bahasa Indonesia seperti Batavia menjadi Jakarta dan Buitenzorg menjadi Bogor.
  3. Kebijakan Kinrohoshi yaitu tradisi kerja bakti secara massal pada masa pendudukan Jepang.
  4. Mendirikan pusat kebudayaan Keimin Bunka Shidoso pada 1 April 1943 untuk mengawasi karya para seniman agar tidak menyimpang dari tujuan Jepang.

Baca juga: Akibat Pendudukan Jepang Bidang Pendidikan

Kekejaman Kenpetai

Jepang yang awalnya disambut dengan senang hati justru menimbulkan kebencian. Rakyat lebih benci pemerintah Jepang daripada pemerintah kolonial Belanda.

Jepang sering bertindak sewenang-wenang. Kekejaman dilakukan Kenpetai (polisi militer Jepang). Rakyat sering ditangkap, ditahan dan disiksa.

Pada masa pendudukan Jepang banyak perempuan Indonesia yang ditipu oleh Jepang dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat atau disekolahkan.

Tetapi ternyata para perempuan tersebut disekap dalam kamp-kamp tertutup yang dipaksa menjadi wanita penghibur. Kamp-kamp tersebut ditemukan di Solo, Semarang, Jakarta, dan Sumatera Barat.

Baca juga: Akibat Pendudukan Jepang Bidang Politik

Seikerei

Seikerei adalah cara penghormatan pada masa pendudukan Jepang di mana rakyat diwajibkan membungkuk 90 derajat setiap pagi sebelum upacara ke arah matahari terbit sebagai bentuk penghormatan kepada Kaisar Jepang Tenno Heika yang dianggap keturunan Dewa Matahari.

Penghormatan Seikerei diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang berjudul Kimigayo.

Tetapi, kewajiban Seikerei ini mendapat pertentangan oleh kalangan ulama sehingga menimbulkan perlawanan fisik.

Salah satunya peristiwa Singaparna yaitu perlawanan yang dilakukan KH Zainal Mustafa, seorang pemimpin Pondok Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kemdikbud
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi