Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Covid-19, SARS, dan MERS?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Virus Corona penyebab infeksi saluran pernapasan
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Virus yang berhubungan dengan infeksi pernapasan merupakan virus yang menyerang dan berkembangbiak di sel epitel saluran pernapasan.

Beberapa waktu terakhir, dunia sedang dilanda pandemi Covid-19 atau virus corona baru. Di mana virus ini diklasifikasikan sebagai betacoronavirus.

Dilansir dari buku Panduan Pencegahan Coronavirus (2020) karya Wang Zhou, Covid-19 memiliki urutan genom yang sama dengan SARS dan virus corona yang lainnya.

Berikut pengertiannya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SARS

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV.

Gejala utama SARS termasuk demam, batuk, sakit kepala, nyeri otot, dan gejala infeksi pernapasan lainnya.

Sebagian besar pasien SARS sembuh dengan atau tanpa perawatan medis.

Baca juga: Virus Corona dan Infeksi Saluran Pernapasan

Tingkat fasilitasnya sekitar 10 persen, dan menyerang mereka yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat penyakit bawaan.

Penyakit bawaan yang dimaksud seperti jantung koroner, diabetes, asma, dan penyakit paru-paru kronis.

Mereka yang memiliki riwayat penyakit bawaan lebih berisiko terkena penyakit SARS yang masuk dalam golongan penyakit mematikan.

MERS

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) disebabkan oleh virus MERS-CoV.

Penyakit ini pertama kali dilaporkan di negara-negara timur tengah termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan lain-lain.

Orang yang terinfeksi oleh MERS-CoV dapat menderita sindrom gangguan pernapasan akut (acute respiratory distress syndrome/ ARDS).

Sedangkan manifestasi yang paling umum adalah demam dengan tremor, batuk, sesak napas, otot yang sakit, dan gejala gastrointestinal.

Gejala gastrointestinal seperti diare, mual, muntah, atau sakit perut.

Kasus yang parah ditandai dengan kegagalan pernapasan yang membutuhkan ventilasi mekanis dan perawatan suportif di ICU.

Baca juga: Update Virus Corona: 18 Negara yang Berlakukan Lockdown

Beberapa pasien mengalami kegagalan organ, terutama gagal ginjal dan syok septik, yang akhirnya menyebabkan kematian.

Case Fatality Rate MERS adalah sekitar 40 persen.

Sejak kasus pertama MERS pada September 2012 hingga Mei 2015, telah dilaporkan di 25 negara di mana MERS merupakan ancaman serius bagi dunia kesehatan.

Lihat Foto
shutterstock
SARS, MERS, COVID-19
Novel Coronavirus (Covid-19)

Virus corona baru yang ditemukan ini adalah mutasi dari novel coronavirus. Kemudian diberi nama 2019-nCoV atau Covid-19 oleh WHO dan SARS-CoV-2 oleh ICTV pada 10 Januari 2020.

Sekuensing genom atas sampel pertama Covid-19 selesai dilakukan dan urutan genom virus dari lima sampel berikutnya diumumkan setelah itu.

Akibat mutasi antigenik, membuat virus corona ini tidak dikenal oleh manusia.Baca juga: Disinfektan: Pengertian dan TipenyaMasyarakat umum tidak memiliki kekebalan terhadap strain baru virus ini.

Selain itu, penularan virus ini terjadi melalui lebih dari satu cara.

Faktor-faktor inilah yang mengakibatkan novel coronavirus menjadi epidemi dan pandemi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi