Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Gunung Berapi

Baca di App
Lihat Foto
Oliver Spalt (http://www.artweise.de)
Letusan gunung berapi Rinjani disertai kilat di Lombok, Indonesia pada 1994.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Gunung berapi mempunyai potensi untuk meletus atau terjadi erupsi yang membahayakan manusia dan makhluk hidup lain. Apa yang kamu ketahui tentang gunung berapi dan letusannya?

Gunung berapi

Mengutip World Health Organizations (WHO), gunung berapi adalah lubang angin di kerak bumi tempat terjadinya erupsi atau letusan.

Ada sekitar 1500 gunung berapi yang berpotensi aktif di seluruh dunia yang berbahaya sebab dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan harta benda terutama di daerah berpenduduk padat.

Aktivitas vulkanik dan kebakaran hutan memengaruhi 6,2 juta orang dan menyebabkan hampir 2.400 kematian antara 1998-2017.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Enam Letusan Dahsyat Gunung Berapi di Indonesia

Dilansir dari Kiddle, dalam bahasa Inggris gunung berapi disebut volcano, yaitu gunung tempat lava berasal dari ruang magma di bawah tanah. Lava adalah batu cair yang panas.

Sebagian besar gunung berapi memiliki kawah vulkanik di bagian puncak. Pada gunung berapi aktif, saat meletus akan memuntahkan material berupa gas, abu, lava, batu yang panas dan berbahaya.

Gunung berapi tidak hanya terdapat di planet Bumi, melainkan juga ada di planet lain seperti Mars yang mempunyai gunung api Olympus Mons.

Tahukah kamu ada ilmuwan yang mempelajari tentang gunung berapi? 

Volcanologist adalah ilmuwan yang mempelajari gunung berapi menggunakan metode dari geologi, kimia, geografi, mineralogi, fisika dan sosiologi.

Baca juga: Jenis-jenis Bencana Alam, Nonalam dan Sosial

Letusan gunung berapi

Ada berbagai jenis peristiwa saat terjadi letusan gunung berapi, yaitu:

Letusan gunung berapi juga dapat menimbulkan peristiwa sekunder seperti banjir, tanah longsor atau lumpur longsor jika disertai hujan, salju atau es yang mencair. Bahkan abu panas dapat memicu kebakaran hutan.

Letusan gunung berapi dapat berdampak pada perubahan iklim melalui emisi gas vulkanik. Seperti sulfur dioksida yang menyebabkan pendinginan global dan karbon dioksida vulkanik yang berpotensi meningkatkan pemanasan global.

Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Indonesia

Mengapa gunung berapi meletus?

Melansir BBC, terdapat dua penyebab mengapa gunung berapi dapat meletus atau terjadi erupsi pada gunung berapi.

Pertama, gunung berapi meletus ketika batuan cair yang disebut magma naik ke permukaan. Magma terbentuk ketika mantel bumi mencair.

Peleburan dapat terjadi ketika lempeng tektonik ditarik terpisah atau di mana satu lempeng didorong ke bawah yang lain.

Magma lebih ringan dari batu sehingga naik ke permukaan. Saat magma naik, gelembung-gelembung gas terbentuk di dalamnya.

Magma cair meletus melalui lubang atau ventilasi di kerak bumi sebelum mengalir ke permukaannya sebagai lava.

Jika magma tebal, gelembung gas tidak mudah lepas dan tekanan meningkat saat magma naik. Ketika tekanan terlalu banyak, terjadi letusan eksplosif yang berbahaya dan merusak.

Kedua, erupsi juga bisa terjadi ketika air di bawah permukaan berinteraksi dengan magma panas dan menghasilkan uap. Sehingga dapat membangun tekanan yang cukup untuk menyebabkan letusan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi