Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Gunung Meletus

Baca di App
Lihat Foto
R. Clucas/Wikipedia
Foto letusan gunung Redoubt
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Gunung adalah fenomena alam berupa daratan menonjol dengan puncak dan lereng.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), gunung terbentuk karena lempeng bumi bergerak dan saling menabrak satu sama lain.

Di antara ratusan ribu gunung yang ada di dunia, sebagian di antaranya adalah gunung berapi.

Berbeda dari gunung biasa, gunung berapi punya celah untuk mengeluarkan material yang panas di dalamnya.

Keluarnya material itu disebut dengan gunung meletus atau erupsi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Letusan Gunung Berapi

Penyebab gunung meletus

Gunung meletus terjadi ketika adanya tenaga dari dalam bumi yang mendorong perut bumi mengeluarkan isinya.

Isi perut bumi yang dimaksud adalah magma. Magma adalah batuan meleleh yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, lebih dari 1.000 derajat celsius.

Dilansir dari BBC, batuan meleleh menjadi magma ketika lempeng tektonik bergerak kemudian saling mendekat atau menjauh.

Baca juga: Enam Letusan Dahsyat Gunung Berapi di Indonesia

Ketika meleleh, magma menjadi sangat ringan. Ini membuatnya naik ke atas permukaan bumi.

Namun jika magma itu padat dan kental, gas yang dikandungnya tak bisa keluar sehingga terjebak di dalam.

Gas yang terjebak itu membuat tekanan menjadi tinggi. Tekanan tinggi berbahaya sebab bisa membuat ledakan yang sangat berbahaya bagi kehidupan di permukaan bumi.

Selain itu, letusan gunung berapi juga bisa terjadi ketika magma bertemu dengan air yang berada di bawah permukaan bumi.

Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Indonesia

Pertemuan kedua material itu akan menghasilkan uap. Jika uap terperangkap, bisa membuat tekanan di dalam menjadi tinggi.

Tekanan tinggi akan membuat ledakan yang dahsyat.

Magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Lava yang mendingin nantinya menjadi batu.

Selain lava, gunung meletus juga mengeluarkan abu, gas, dan material panas lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi