Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur-unsur Cuaca dan Faktor yang Memengaruhi Iklim

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Lonely Planet
Gereja Akdamar di Danau Van saat musim semi di Turki.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Cuaca adalah kondisi udara dalam tempat tertentu. Sementara iklim adalah kumpulan dari cuaca dalam jangka waktu yang lama.

Unsur-unsur cuaca

Ada beberapa unsur yang membentuk cuaca. Unsur-unsur ini diamati setiap hari untuk bisa memprediksi cuaca. Berikut unsur-unsur pembentuk cuaca:

Suhu adalah keadaan udara. Suhu adalah dingin atau panasnya keadaan di bumi.

Suhu ditentukan oleh paparan atau radiasi matahari. Daerah dengan banyak matahari akan terasa panas.

Baca juga: Pengertian Cuaca serta Unsurnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contohnya Indonesia yang rata-rata suhu udaranya tinggi. Ini karena Indonesia terletak di garis ekuator atau khatulistiwa.

Daerah yang dilewati garis ekuator mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Sudut datangnya sinar matahari besar atau tegak lurus.

Sementara daerah dengan sedikit matahari akan terasa dingin. Contohnya di kutub yang sudut datangnya sinar matahari kecil sehingga matahari tak terlalu terasa.

Angin adalah pergerakan udara di permukaan bumi. Udara bergerak karena adanya perbedaan tekanan.

Angin yang memengaruhi cuaca dan iklim adalah angin musim, angin pasat, dan angin lokal.

Tekanan adalah berat udara di permukaan bumi. Angin bergerak dari wilayah bertekanan tinggi ke wilayah bertekanan rendah.

Baca juga: Cuaca dan Iklim: Persamaan serta Perbedaan

Tekanan yang mendadak rendah biasanya menandakan badai atau angin kencang akan tiba dari wilayah bertekanan tinggi.

Sementara tekanan yang naik menandakan cuaca yang sedang.

Awan, kabut, hujan, dan salju, terbentuk dari uap air di udara. Kelembaban adalah banyaknya air di udara.

Semakin banyak air, berarti semakin lembab. Udara yang hangat biasanya bisa mempertahankan kelembaban lebih tinggi dibanding udara dingin.

Kelembaban rata-rata adalah banyaknya uap air di udara dalam suhu tertentu dibanding jumlah kelembaban maksimal yang bisa dipertahankan udara di suhu tersebut.

  • Awan

Awan terbentuk ketika uap air yang mendingin di udara membentuk tetes air atau kristal es yang kecil namun terlihat.

Baca juga: Awan: Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya

Kabut adalah awan yang terbentuk di daratan ketika udara yang lembab mendingin. Embun terbentuk ketika udara yang lembab bertemu permukaan yang dingin seperti rumput.

  • Curah hujan

Ketika udara yang lembab naik ke ketinggian, udara itu mengalami kondensasi dan membentuk tetes air yang menjadi awan.

Air yang terkandung itu bisa jatuh sebagai hujan, es, atau salju. Hujan adalah tetesan air yang jatuh ke bumi.

Faktor yang memengaruhi iklim

Ada beberapa hal yang membuat iklim tempat yang satu dengan yang lain berbeda.

Baca juga: Mengenal Matahari yang Menyinari Bumi

Sinar matahari ke tiap wilayah tidak sama. Sinar matahari ditentukan oleh lintang suatu wilayah serta posisinya terhadap ekuator atau garis khatulistiwa.

Bumi di bagian khatulistiwa lebih banyak menerima matahari. Sementara di kutub utara dan kutub selatan, matahari hanya singgah sebentar.

Selain itu, laut juga berpengaruh terhadap iklim. Laut menguasai 70 persen permukaan bumi. Sehingga, laut sangat berpengaruh terhadap iklim.

Arus laut membawa air hangat ke satu arah, dan air dingin ke arah yang lain.

Perairan di permukiaan bumi menjaga suhu di sekitarnya tetap sedang. Dengan adanya perairan, musim dingin tidak terlalu dingin, sedangkan musim panas tidak terlalu panas.

Angin juga menentukan iklim. Angin punya berbagai suhu dan kelembaban.

Baca juga: Angin: Faktor dan Jenisnya

Di beberapa daerah, ada angin hebat yang dikenal sebagai angin monsun yang membawa hujan lebat.

Daratan yang ada di suatu wilayah juga memengaruhi iklim. Contohnya, pegunungan bisa mengahalau angin dingin dari berbagai arah.

Ini mengapa dataran tinggi lebih dingin dibanding dataran yang lebih rendah.

Selain itu, awan juga memengaruhi iklim. Suhu biasanya lebih nyaman di wilayah dengan awan tebal.

Selama siang hari dan juga musim panas, awan tebal mengurangi panas yang dipancarkan matahari sehingga wilayah itu terasa sejuk.

Sementara ketika malam hari atau musim dingin, awan mengurangi panas yang dilepaskan ke atmosfer, menjaga wilayah tetap hangat.

Baca juga: Angin Muson Asia-Australia: Proses dan Sistemnya

Terakhir, iklim juga ditentukan oleh manusia. Perubahan iklim terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

Penyebabnya, manusia terlalu banyak melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer. Akibatnya, bumi menjadi lebih hangat.

Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi