Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang yang Rentan Tertular Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi karakteristik Covid-19
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Epidemi Covid-19 sudah melalui beberapa tahap, yaitu dari wabah lokal, penularan masyarakat, hingga kini sebagai epidemik dan pandemi (tersebar luas).

Dilansir dalam buku Panduan Pencegahan Coronavirus (2020) karya Wang Zhou, pada tahap awal epidemi tersebut memakan inkubasi rata-rata adalah 5,2 hari.

Waktu penggandaan epidemi adalah 7,4 hari yaitu jumlah orang yang terinfeksi berlipat dua dalam 7,4 hari. Rata-rata interval kontinunya adalah 7,5 hari.

Regeneration index dasarnya diperkirakan 2,2-3,8. Artinya rata-rata pasien menularkan kepada 2,2-3,8 orang lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada tahap penularan, epidemi Covid-19 melalui tiga tahapan, sebagai berikut:

Tahap wabah lokal, pada tahal ini kebanyakan terkait pada paparan pasar seafood.

Tahap penularan masyarakat, penularan interpersonal dan terklusternya penularan dalam masyarakat dan keluarga.

Tahap tersebar luas, penyebaran yang cepat dengan populasi yang luas hingga seluruh dunia.

Baca juga: Pasien Sembuh Covid-19 Terus Bertambah, Wali Kota Jakbar Imbau Warga Tetap di Rumah

Pihak yang rentan Covid-19

Novel coronavirus atau Covid-19 baru saja muncul pada manusia. Sehingga secara umum, masyarakat rentan terhadap virus tersebut karena belum memiliki kekebalannya.

Covid-19 dapat menginfeksi individu dengan kekebalan normal atau terganggu. Jumlah paparan virus juga menentukan apakah Anda terinfeksi atau tidak.

Jika terpapar virus dalam jumlah yang besar, seseorang akan jatuh sakit meskipun secara fungsi kekebalan tubuh normal.

Untuk beberapa orang dengan fungsi kekebalan yang buruk, seperti orangtua, ibu hamil, atau orang dengan gangguan hati atau ginjal, penyakit ini akan berkembang sangat cepat dalam tubuh. Selain itu memberikan reaksi yang cepat dan gejala lebih buruk.

Faktor dominan apakah seseorang terinfeksi atau tidak adalah peluang untuk terpapar virus tersebut.

Sehingga seseorang yang memiliki kekebalan lebih belum tentu tidak be
risiko untuk terinfeksi.

Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi penularan Covid-19
Rute penularan Covid-19

Sampai saat ini, studi mengatakan bahwa penularan utama Covid-19 melalui percikan pernapasan dan kontak.

Namun, terdapat risiko penularan fecal oral. Kemudian penularan aerosol, ibu ke anak, dan rute lainnya belum terkonfirmasi.

Berikut penjelasannya:

Penularan percikan pernapasan

Penularan ini adalah cara utama penularan kontak langsung. Virus ditularkan melalui percikan yang muncul saat pasien batuk, bersin, atau bicara dan orang-orang yang rentan mungkin terinfeksi setelah menghirup percikan-percikan tersebut.

Penularan kontak tidak langsung

Virus ini bisa ditularkan melalui kontak tidak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Percikan yang mengandung virus tersimpan di permukaan suatu benda, yang juga disentuh oleh tangan.

Virus dari tangan yang terkontaminasi bisa terbawa ke saluran mukosa di mulut, hidung, dan mata orang tersebut. Sehingga orang yang memegang benda terkontaminasi virus menjadi sakit.

Baca juga: Apa itu Penyakit Menular?

Fecal-oral

Virus corona yang masih hidup terdeteksi dari tinja pasien terkonfirmasi, sehingga kemungkinan adanya penularan fecal-oral.

Penularan aerosol

Ketika percikan bertahan di udara dan kehilangan kandungan air, pantogen tertinggal dan membentuk inti percikan.

Aerosol ini dapat terbang ke lokasi yang jauh, mengakibatkan penularan jarak jauh. Penularan inilah yang disebut aerosol.

Namun, sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan Covid-19 dapat ditularkam melalui aerosol.

Penularan dari ibu ke anak

Anak dari ibu yang terjangkit Covid-19 terkonfirmasi memiliki hasil positif ketika dilakukan tes usap tenggorokan 30 jam setelah lahir.

Hal ini menandakan bahwa Covid-19 mungkin bisa menyebabkan infeksi neonatal melalui penularan ibu ke anak. Tetapi penelitian dan bukti sains masih diperlukan untuk mengonfirmasi rute ini.

Baca juga: Sel Darah Tubuh dan Jenisnya

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi