Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Hujan: Orografis, Konveksi, dan Frontal

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi hujan di daerah tropis.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Hujan adalah turunnya air dari langit. Namun, tak semua hujan sama.

Ada beberapa jenis hujan berdasarkan proses terjadinya. Berikut penjelasan tiga jenis hujan seperti dilansir dari Cuaca dan Iklim (2018):

Hujan orografis

Fenomena hujan yang sering terjadi di wilayah pegunungan adalah hujan orografis.

Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Proses Terjadinya Hujan

Gerak yang terhalang itu membuat udara naik ke lereng pegunungan. Akibatnya, suhu udara menjadi dingin.

Udara terus naik. Sampai di ketinggian tertentu, barulah terjadi proses kondensasi atau pengembunan dan terbentuklah awan. Selanjutnya terjadi hujan.

Hujan konveksi

Hujan konveksi atau hujan zenithal adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air naik secara vertikal (konveksi).

Baca juga: Mengenal Hujan Zenithal

 

Udara naik karena adanya pemanasan. Udara yang naik itu kemudian mengalami penurunan suhu.

Turunnya suhu membuat udara yang mengandung uap air mengalami proses kondensasi dan membentuk awan.

Awan akan menurunkan hujan ketika sudah tak lagi menahan kumpulan titik-titik airnya.

Hujan konveksi biasa terjadi di daerah yang panas atau tropis seperti Indonesia.

Baca juga: Hujan Buatan: Proses dan Manfaatnya

Hujan frontal

Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena adanya pertemuan antara massa udara panas dengan massa udara dingin.

Udara yang panas selalu ada di atas udara yang dingin.

Pertemuan itu mengakibatkan udara berkondensasi dan membentuk awan.

Hujan frontal biasa terjadi di daerah dengan iklim sedang.

Baca juga: Mengapa Hujan Deras Selalu Diikuti Awan Mendung dan Petir?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi