Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Musim dan Jenisnya

Baca di App
Lihat Foto
dok. Kementerian ESDM
PLTB Sidrap memiliki 30 turbin kincir angin, masing-masing setinggi 80 m, dengan baling-baling sepanjang 57 m. Setiap turbin menghasilkan listrik 2.5 MW, sehingga total kapasitas 75MW.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Selain ada lokal, ada juga angin musim. Angin musim adalah angin yang bergerak terus menerus secara periodik.

Dilansir dari buku Cuaca dan Iklim (2018), ada beberapa jenis angin musim yakni:

Beikut penjelasannya:

Angin Muson

Angin Muson atau angin monsoon adalah angin yang berhembus selama tiga bulan hingga setengah tahun ke arah yang sama, kemudian berganti ke arah sebaliknya di periode waktu berikutnya.

Baca juga: Angin: Faktor dan Jenisnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umumnya, setengah tahun pertama akan bertiup angin darat yang kering. Kemudian setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.

Angin musim barat

Angin musim barat atau angin muson barat adalah angin yang mengalir dari Asia (musim dingin) ke Australia (musim panas).

Angin musim barat melewati Indonesia bagian barat. Angin ini mengandung curah hujan yang banyak karena melewati perairan dan samudra.

Perairan yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia.

Baca juga: Angin Muson Asia-Australia: Proses dan Sistemnya

Angin musim barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini melintas pada Desember, Januari, dan Februari dengan kecepatan minimal 3 m/s.

Angin musim timur

Angin musim timur adalah angin yang mengalir dari Australia (musim dingin) ke Asia (musim panas).

Angin musim timur juga melewati Indonesia bagian timur. Angin ini mengandung curah hujan yang sedikit karena melewati celah sempat dan gurun.

Contohnya Gubson, Australia Besar, dan Victoria.

Angin musim timur menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Angin ini melintas pada Juni, Juli, dan Agustus.

Baca juga: Unsur-unsur Cuaca dan Faktor yang Memengaruhi Iklim

Angin Passat

Angin passat adalah angin yang bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropis ke daerah tropis (khatulistiwa atau ekuator).

Ada angin passat timur laut yang bertiup di belahan bumi utara dan angin passat tenggara yang bertiup di belahan bumi selatan.

Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena suhu di daerah khatulistiwa tinggi, maka massa udara diapksa naik ke atas.

Daerah pertemuan kedua angin passat disebut Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi.

Akibat naiknya massa udara, wilayah DKAT terbebas dari angin topan. DKAT dinamai doldrum atau wilayah tenang.

Baca juga: Pengertian Cuaca serta Unsurnya

Angin Anti-Passat

Angin anti-passat adalah angin yang bertiup dari daerah kutub ke daerah subtropis.

Di belahan bumi utara disebut angin anti-passat barat daya. Sementara di belahan bumi selatan disebut angin anti-passat barat laut.

Pada daerah sekitar lintang 20-30 derajat LU dan LS, angin anti-passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering.

Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di permukaan bumi.

Contohnya gurun di Arab Saudi, Gurun Sahara di Afrika, dan gurun di Australia.

Baca juga: Benarkah Gurun Sahara Pernah Subur?

Di daerah subtropis (30-40 derajat LU dan LS), terdapat istilah subtropis teduh. Ini adalah kawasan yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin.

Sedangkan di daerah tropis sekitar khatulistiwa antara 10 derajat LU hingga 10 derajat LS, terdapat daerah yang tenang disebut daerah teduh ekuator atau daerah doldrum.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi