Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Dasar Kemagnetan: Sifat dan Medan Magnet

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi magnet
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Keberadaan magnet mampu menarik semua benda-benda yang ada di sekitarnya, termasuk makhluk bumi.

Jika hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi, manusia membutuhkan bantuan alat, seperti kompas.

Kompas digunakan manusia untuk mengetahui arah utara selatan atau keberadaan kutub utara dan kutub selatan magnet bumi.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, manusia sering menggunakan magnet dalam kegidupan sehari-hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misalnya seperti speaker, telepon, televisi, bel rumah, dan sebagainya. Di mana alat-alat tersebut memanfaatkan magnet sebagai komponen utamanya.

Baca juga: Hukum Pascal dan Aplikasinya

Konsep gaya magnet

Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang berarti batu Magnesian.

Magnesian adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki).

Di wilayah tersebut banyak kandungan magnet yang ditemukan sejak zaman prasejarah.

Magnet terbuat dari logam seperti besi dan baja. Magnet memiliki berbagai bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya, seperti manget U dan magnet batang.

Penentuan kutub magnet batang dapat dilakukan dengan percobaan sederhana.

Letaknya magnet batang di atas gabus lalu apungkan di permukaan air. Maka ujung magnet yang menunjuk ke arah utara adalah kutub utara magnet.

Sedangkana ujung magnet yang menunjuk arah selatan merupakan kutub selatan magnet.

Baca juga: Mengenal Anggota Tata Surya, dari yang Terbesar sampai yang Terkecil

Hal tersebut dapat terjadi, karena magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.

Kutub-kutub yang senama bila didekatkan akan saling menolak, sedangkan kutub yang berbeda nama bila didekatkan akan saling tarik-menarik.

Kutub-kutub ini selalu ada pada setiap magnet walaupun magnet tersebut dipotong menjadi potongan magnet kecil.

Kekuatan gaya magnet berasal dari interaksi antara kutub-kutub magnet yang ditimbulkan dari gerakan muatan listrik (elektron) pada benda.

Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi sifat magnet
Sifat magnet bahan

Berdasarkan sifat interaksi bahan terhadap magnet, benda diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Faromagnetik

Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet termasuk pada kelompok faromagnetik. Misalnya besi, baja, kobalt, dan nikel.

Baca juga: Teori-teori Pembentukan Tata Surya

  • Paramagnetik

Benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet termassuk pada kelompok benda paramagnetik. Misalnya magnesium, molibdenum, dan lithium.

  • Diamagnetik

Benda-benda yang tidak dapat ditarik magnet masuk dalam kelompok diamagnetik, seperti perak, emas, tembaga, dan bismut.

Medan magnet

Selain bumi, benda magnetik juga dapat menghasilkan medan magnet. Daerah di sekitar magnet yang dapat memengaruhi magnet atau benda lain disebut medan magnet.

Jika kita menaburkan pasir besi disekitar magnet, maka akan muncul pola-pola yang merupakan bentuk garis gaya magnet yang digunakan untuk menggambarkan medan magnet.

Medan magnet terbesar terletak pada ujung-ujung kutub magnet. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pasir besi yang ditarik oleh ujung-ujung kutub magnet.

Di mana garis-garis gaya magnetnya sangat rapat

Baca juga: Perbedaan Rotasi dan Revolusi Bumi

Induksi magnet

Konsep induksi magnet berawal dari tidak terkendalinya putaran jarum kompas yang ada di kapal laut saat petir menyambar.

Penelitian Hans Christian Oersted pada 1820 menunjukkan bahwa arus listrik dapat menimbulkan medan magnet.

Caranya dengan mengamati pergerakan jarum kompas saat diletakkan di dekat kabel yang dialiri arus listrik. Percobaan tersebut kemudian dikenal dengan Percobaan Oersted.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi