KOMPAS.com - Gejala elektromagnet sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan elektromagnetik
Beberapa penerapan elektromagnet dapat ditemui pada beberapa alat yang digunakan dalam sehari-hari. Berikut penjelasannya:
Bel listrikDilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bel listrik menggunakan magnet sebagai alat utamanya.
Saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus menjadi tertutup dan arus mengalir pada kumparan.
Aliran arus listrik pada kumparan ini mengakibatkan besi di dalam bel menjadi elektromagnet yang mampu menggerakkan lengan pemukul untuk memukul bel sehingga berbunyi.
Hampir disetiap rumah yang memiliki aliran listrik, menggunakan saklar. Saklar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada rangkaian listrik.
Baca juga: Manfaat Medan Magnet Bumi pada Migrasi Hewan
Lilitan kawat dalam saklar berfungsi sebagai elektromagnet yang menarik ujung besi ke bawah.
Setelah besi tertarik ke bawah, ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan dan mendorong tangkai ke kiri.
Sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan untuk mengalirkan arus listrik.
Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau alat elektronik lainnya) akan menyala.
Telepon kabelTelepon kabel pada rumah juga menggunakan prinsip kemagnetan. Saat menggunakan telepon, seseorang akan menerima pesan (mendengar) sekaligus mengirim pesan (berbicara).
Prinsip kerja telepon mengubah energi listrik menjadi energi bunyi.
Pada saat ada pembicaraan, energi listrik mengalir pada kabel telepon menimbulkan efek elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah.
Sehingga mampu menggetarkan diafragma besi lentur pada speaker telepon.
Getaran pada speaker inilah yang akhirnya menggetarkan udara di sekitarnya dan memberikan efek "dengar" bagi telinga.
Baca juga: Teori Dasar Kemagnetan: Sifat dan Medan Magnet
Lihat Foto
ilustrasi sifat magnet bahan
Sifat magnet bahan
Berdasarkan sifat interaksi bahan terhadap magnet, benda diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Faromagnetik
Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet termasuk pada kelompok faromagnetik. Misalnya besi, baja, kobalt, dan nikel.
- Paramagnetik
Benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet termassuk pada kelompok benda paramagnetik. Misalnya magnesium, molibdenum, dan lithium.
- Diamagnetik
Benda-benda yang tidak dapat ditarik magnet masuk dalam kelompok diamagnetik, seperti perak, emas, tembaga, dan bismut.
Sifat kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan cara memukul, memanaskan, dan meneliti magnet dengan arus bolak balik atau AC.
Secara prinsip, sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara mengacak arah magnet elementer.
Baca juga: Kristal Kuno Australia Ungkap Misteri Medan Magnet Pertama Bumi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.