Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karantina: Pengertian dan Sejarah Singkat

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi karantina.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar kata karantina? Karantina membantu melindungi masyarakat melalui pencegahan paparan dari orang yang sudah atau mungkin mempunyai penyakit menular.

Tahukah kamu bagaimana sejarah karantina?

Pengertian karantina

Mengutip Kiddle, karantina adalah suatu kondisi di mana hewan, manusia atau area tanah diisolasi untuk mencegah penyebaran penyakit, bakteri atau hama.

Menurut Cambridge Dictionary, karantina adalah periode waktu di mana hewan atau orang yang mungkin memiliki penyakit dijauhkan dari orang lain atau hewan sehingga penyakit tidak dapat menyebar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa itu Penyakit Menular?

Menurut Dictionary, karantina adalah:

Karantina berbeda dengan isolasi meski tujuannya sama, yaitu mencegah masyarakat terpapar orang yang sudah terkena penyakit menular.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut ini perbedaan antara karantina dan isolasi:

Baca juga: Bagaimana Cara Penyakit Menular?

Sejarah karantina

Mengutip CDC, praktik karantina dimulai pada abad ke-14 sebagai upaya untuk melindungi kota-kota pesisir dari wabah (epidemi). Kapal yang tiba di Venesia dari pelabuhan yang terinfeksi diminta untuk menurunkan jangkar selama 40 hari sebelum berlabuh.

Praktik tersebut disebut karantina atau quarantine dalam bahasa Inggris, yang berasal dari bahasa Italia quaranta giorni yang berarti 40 hari.

Melansir History, sekitar 700 tahun lalu, dokter dan petugas medis kewalahan melawan wabah pes yang menimpa Italia pada abad pertengahan.

Mereka tidak memiliki gagasan tentang virus atau bakteri tetapi mereka cukup memahami tentang Black Death (Kematian Hitam) sehingga menerapkan beberapa tindakan anti-penularan pertama di dunia.

Dimulai pada 1348, setelah kota-kota seperti Venesia dan Milan terkena wabah, pejabat kota menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat darurat yang di era sekarang menjadi praktik menjaga jarak (social distancing) dan disinfeksi permukaan (dicinfecting surfaces).

Dosen senior sejarah awal Eropa modern Universitas Oxford Brookes, Jane Stevens Crawshaw mengatakan orang-orang harus berhati-hati dengan barang-barang yang diperdagangkan karena penyakit dapat menyebar pada benda dan permukaan.

Upaya terbaik yang dilakukan adalah membatasi kontak antara orang yang satu dengan yang lain.

Baca juga: Apakah Semua Penyakit Menular?

Karantina pertama

Kota pelabuhan di Ragusa (Dubrovnik modern) adalah yang pertama meloloskan undang-undang yang mewajibkan karantina wajib semua kapal yang masuk dan karavan dagang untuk menyaring infeksi.

Zlata Blazina Tomic dalam Expelling the Plague: The Health Office and the Implementation of Quarantine in Dubrovnik, 1377-1533, ditemukan perintah di arsip Dubrovnik berbunyi bahwa pada 27 Juli 1377 Dewan Utama kota mengeluarkan undang-undang.

Bunyi UU adalah mereka yang berasal dari daerah yang terkena wabah tidak boleh memasuki (Ragusa) atau distriknya kecuali mereka menghabiskan sebulan di pulau Mrkan atau di kota Cavtat untuk tujuan disinfeksi.

Mrkan adalah pulau berbatu yang tidak berpenghuni di selatan kota dan Cavtat terletak di ujung jalan karavan yang digunakan oleh pedagang darat dalam perjalanan ke Ragusa.

Tomic mengatakan, beberapa sejarawan medis menganggap dekrit karantina Ragusa sebagai salah satu pencapaian tertinggi kedokteran abad pertengahan.

Dengan perintah isolasi pelaut dan pedagang yang sehat selama 30 hari, pejabat Ragusan menunjukkan pemahaman yang luar biasa tentang masa inkubasi.

Pendatang baru mungkin tidak menunjukkan gejala wabah tetapi mereka akan ditahan cukup lama untuk menentukan apakah mereka benar-benar bebas penyakit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi