Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghadapi Bencana Tsunami

Baca di App
Lihat Foto
HO NEW/REUTERS
Gelombang tsunami menghantam Kota Miyako di Prefektur Iwate setelah gempa 9,0 magnitudo mengguncang wilayah Tohoku, 11 Maret 2011.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Tsunami adalah salah satu bencana alam paling mematikan.

Tsunami datang tiba-tiba dan merusak segala yang ada di hadapannya.

Dilansir dari situs BNPB, tsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 kilometer per jam atau lebih di tengah laut.

Tsunami dipicu beberapa faktor yakni gempa bumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di dasar laut, atau karena letusan gunung api di laut.

Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai, kecepatan gelombang tsunami menurun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tsunami: Tanda-tanda dan Prosesnya

Namun ketinggian gelombang akan meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.

Belum ada teknologi yang mampu memprediksi dengan tepat kapan tsunami akan terjadi.

Untuk itu, perlu diketahui langkah mitigasi ketika tsunami terjadi.

Tanda-tanda tsunami

Beberapa tanda-tanda yang bisa diantisipasi yakni:

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Messina Tewaskan 100.000 Orang

Ketika tanda-tanda ini terjadi, segera berlari ke tempat yang tinggi. Berdiam di sana untuk sementara waktu setelah gempa bumi besar mengguncang.

Segera menjauh dari pantai dan jangan menunggu datangnya tsunami maupun tanda-tandanya.

Menghadapi tsunami

Ketika tsunami benar-benar datang, kita perlu mengevekuasi diri secepat mungkin.

Di beberapa daerah pesisir, ada tanda peringatan tsunami yang harus diikuti.

Hindari melewati jembatan. Evakuasi yang dianjurkan dengan cara berjalan kaki.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenang 15 Tahun Tsunami Aceh

Setelah gelombang pertama hilang, jangan kembali. Biasanya, gelombang kedua dan ketiga lebih besar dari yang pertama. Tsunami bisa datang sampai lima kali.

Apabila berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan tetap berlayar dan menghindari pelabuhan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi