Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Emansipasi Wanita

Baca di App
Lihat Foto
ipopba
Ilustrasi emansipasi wanita.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Hari Kartini yang diperingati pada 21 April setiap tahun di Indonesia identik dengan emansipasi wanita. Tahukah kamu apa pengertian emansipasi?

Emansipasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emansipasi adalah pembebasan dari perbudakan; persamaan hak dalam berbagai kehidupan masyarakat (seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria).

Sedangkan emansipasi wanita adalah proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju.

Dalam Cambridge Dictionary, emansipasi adalah proses memberi individu kebebasan dan hak sosial atau politik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski istilah emansipasi identik dengan emansipasi wanita, penggunaannya bisa meluas. Misal emansipasi orang kulit hitam terhadap rasisme di negara Barat. Artinya orang kulit hitam berusaha mendapatkan persamaan hak dalam berbagai kehidupan.

Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan

Emansipasi wanita

Mengutip European Institute for Gender Equality (EIGE), emansipasi wanita adalah proses, strategi dan berbagai upaya yang digunakan perempuan untuk membebaskan diri dari otoritas dan kontrol laki-laki dan struktur kekuasaan tradisional.

Serta mengamankan kesetaraan hak bagi perempuan, menghapus diskriminasi gender dari undang-undang, lembaga dan pola perilaku dan menetapkan standar hukum yang akan mempromosikan kesetaraan penuh wanita dengan laki-laki.

Emansipasi perempuan terkait erat dengan upaya atau skema sosial yang bertujuan membebaskan perempuan dari semua jenis perbudakan dan eksploitasi sosial, politik dan ekonomi.

Istilah emansipasi perempuan pada umumnya digunakan untuk merujuk pada proses di mana perempuan pada umumnya dan perempuan miskin pada khususnya bisa mendapatkan akses dan kendali atas semua bentuk sumber daya di suatu negara.

Emansipasi wanita adalah gerakan yang bertujuan untuk memastikan kebebasan pemenuhan diri dan pengembangan diri bagi perempuan, serta akses yang setara ke sumber daya domestik dan masyarakat.

Baca juga: Maria Walanda Maramis, Tokoh Emansipasi dari Minahasa

Dilansir dari Oxford Reference, selain independensi bidang ekonomi, sosial dan kesetaraan perempuan, emansipasi bisa dipengaruhi oleh kekuasaan sentimen keagamaan tradisional di masyarakat mana pun yang cenderung menekankan citra wanita sebagai orang yang melahirkan keturunan.

Keempat faktor tersebut (ekonomi, sosial, kesetaraan dan keagamaan) adalah elemen terpenting yang menjelaskan perbedaan posisi perempuan di berbagai negara.

Di negara Afrika dengan sedikit industri, peran perempuan masih terbatas pada rumah dengan ketergantungan pada suami ditambah kekuatan agama seperti Kristen, Hindu dan Islam yang konservatif.

Sebaliknya di negara-negara industri, emansipasi relatif maju meski belum lengkap sebab emansipasi bukan proses instan atau otomatis.

Baca juga: Malahayati, Laksamana Laut Wanita Pertama Indonesia

Sejarah singkat emansipasi

Emansipasi berkaitan dengan Perang Dunia yang menciptakan kondisi untuk terjadinya perubahan sosial, politik dan ekonomi yang menguntungkan wanita.

Ketika laki-laki bertempur di garis depan, perempuan harus mengambil pekerjaan yang sebelumnya didominasi oleh-oleh laki-laki.

Di bidang politik, emansipasi terkait dengan revolusi di negara-negara seperti Rusia Soviet setelah 1917, Eropa Timur dan Komunis China setelah 1945, Jerman pada 1918-1919, dan Turki pada 1922-192.

Di antara negara-negara demokratis, negara-negara pertama yang memperkenalkan hak pilih perempuan adalah Selandia Baru (1893) dan Australia (1902). Di Amerika Serikat, perempuan mendapat hak pilih pada 1920.

Baca juga: Biografi Cut Nyak Dien, Pejuang Wanita yang Ditakuti Belanda

Di Eropa peran politik, sosial dan ekonomi perempuan berubah lebih bertahap. Perempuan mempunyai hak pilih di Inggris pada 1918 dan setara dengan laki-laki pada 1928. Swiss menjadi negara terakhir yang memberikan hak suara pada wanita di 1971.

Di bidang hukum, sebagian besar negara demokrasi Barat hingga 1960-an dan 1970an. Misalnya fasilitasi dan perlakuan yang lebih adil terhadap perempuan dalam perceraian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi