Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piramida Penduduk: Ekspansif, Stasioner, dan Konstruktif

Baca di App
Lihat Foto
Kemdikbud
Piramida penduduk
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Komposisi penduduk adalah statistik kependudukan yang membagi penduduk dari segi umur, jenis kelamin maupun kategori lainnya.

Komposisi penduduk bisa digambarkan lewat piramida. Biasanya, piramida memuat pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Umur digambarkan lewat garis vertikal, sementara jenis kelamin dengan garis horizontal.

Dasar piramida adalah penduduk dengan usia termuda, sementara semakin ke atas semakin tua. Lewat piramida ini, kita bisa mengetahui dengan cepat struktur dan komposisi penduduk.

Dilansir dari Komposisi Penduduk (2010), piramida penduduk terdiri dari tiga jenis. Berikut penjelasannya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Foto
Bappenas
Piramida penduduk Indonesia berdasarkan Sensus 2010. Warna kiri menunjukkan laki-laki dan warna merah menunjukkan perempuan.
Piramida ekspansif

Piramida ekspansif memiliki bentuk yang besar pada bagian bawah dan semakin kecil ke bagian puncak.

Piramida ini dikenal juga dengan istilah piramida segitiga, kerucut, limas, atau piramida penduduk muda.

Baca juga: Komposisi Penduduk

Piramida ekspansif menunjukkan penduduk di suatu wilayah berada dalam keadaan bertumbuh.

Piramida seperti ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia muda lebih besar.

Berarti, angka kelahiran tinggi, dan tingkat kematian bayi rendah.

Negara dengan piramida ekspansif memiliki pertumbuhan penduduk yang cepat.

Piramida penduduk negara sedang berkembang tergolong usia muda.

Biasanya dijumpai di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Mesir, Nigeria, India, dan Brazil.

Negara dengan piramida ekspansif perlu mengendalikan laju pertumbuhan penduduknya. Sebab penduduk yang terlalu banyak akan berpengaruh pada pemerataan sumber daya dan pembangunan.

Contoh ekstrem pengendalian penduduk pernah dilakukan China. Karena pertumbuhan penduduknya tinggi, China berusaha mengendalikan dengan membatasi jumlah anak dalam satu keluarga.

Lihat Foto
US Census Bureau
Piramida penduduk Amerika Serikat berdasarkan sensus tahun 2015
Piramida stasioner

Piramida stasioner memiliki bentuk seperti granat atau sarang tawon.

Bentuk piramida ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda hampir seimbang dengan penduduk usia tua.

Umumnya disebabkan karena tingkat kelahiran dan kematian rendah. Sehingga jumlah dan pertumbuhan penduduknya relatif tetap.

Negara dengan piramida stasioner memiliki pertumbuhan yang sangat lambat.

Piramida ini bisa ditemukan di Amerika Serikat dan Inggris.

Baca juga: Pengertian Persebaran Penduduk dan Jenisnya

Piramida konstruktif

Lihat Foto
Wikimedia Commons
Piramida penduduk Jepang berdasarkan sensus tahun 2015

Piramida konstruktif memiliki bentuk seperti batu nisan. Piramida konstruktif terjadi akibat angka kelahiran menurun dengan cepat dan tingkat kematian rendah.

Piramida penduduk ini menunjukkan jumlah penduduk usia dewasa cukup banyak dibandingkan jumlah penduduk muda.

Banyak negara maju yang memiliki bentuk piramida ini seperti Swedia, Jerman, dan Jepang.

Piramida ini juga bisa mengindikasikan angka harapan hidup yang tinggi sebab penduduk usia tuanya banyak.

Namun piramida ini juga mengkhawatirkan karena berpotensi membuat usia muda atau produktif menanggung beban lebih.

Begitu pula soal keberlanjutan. Dengan angka kelahiran rendah, populasi penduduk di masa depan bisa berkurang dan mengganggu kehidupan ekonomi serta sosial.

Beberapa negara dengan piramida konstrktif berusaha mengatasi masalah ini dengan mendorong penduduknya untuk berkeluarga dan memiliki anak, serta memberi berbagai fasilitas yang mendorong penduduknya mau memiliki anak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi