Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerabah Ouw Sempe Balanga

Baca di App
Lihat Foto
RICKY MARTIN
Kerajinan gerabah Desa Ouw.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Di Maluku Tengah terdapat sebuah pulau bernama Saparua.

Pulau Saparua sekaligus sebagai kecamatan dan memiliki tujuh negeri atau desa adat yang dipimpin oleh raja yang kedudukannya seperti kepala desa.

Salah satu negeri atau desa adat tersebut adalah Ouw. Ouw merupakan desa adat yang terletak paling terakhir di Saparua.

Tak hanya pemandangan pantai, Ouw juga terkenal akan kerajinan gerabah. Sehingga Ouw dikenal sebagai satu-satunya penghasil gerabah dan tembikar di Kepulauan Maluku.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, produksi gerabah Ouw dikirim ke berbagai daerah, diantaranya Pulau Seram dan Ambon.

Produksi gerabah ini juga disukai oleh wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara, seperti Belanda, Inggris, dan Swiss.

Baca juga: Potensi Sumber Daya Maritim Indonesia

Warisan budaya

Masyarakat Desa Adat Ouw sangat memegang tradisi . Di mana masyarakat memiliki kerajinan membuat gerabah yang turun temurun yang sering disebut sempe balanga Ouw.

Banyak masyarakat asli Desa Adat Ouw yang menjadikan pembuatan kerajinan gerabah sebagai mata pencaharian.

Tradisi pembuatan gerabah ini merupakan hasil perkembangan peradaban yang dibawa oleh pedagang dari luar negeri zaman dulu, seperti China, India, dan Persia.

Hal ini karena Ouw sebagai salah satu pusat perdagangan cengkeh pada zaman dahulu.

Sejarah sempe dan balanga

Sempe balanga merupakan sebauh kisah perpisahan saudara Negeri Ouw di Saparua dan Negeri Zeith di Ambon.

Baca juga: Sejarah Singkat Kerajaan Perlak dan Kerajaan Benua Raja

Perpisahan tersebut ditandai dengan sumpah Negeri Gandong atau Negeri Saudara. Warga yang meninggalkan Ouw, menitipkan sempe dan balanga, serta tanah liat dan pasir yang menjadi bahan dasar pembuatannya.

Terdapat kepercayaan, jika masyarakat di Negeri Ouw mengambil tanah untuk membuat sempe balanga dan melupakan saudaranya di Negeri Zeith, maka tanah yang ada di Negeri Zeith akan berkurang.

Sebaliknya, jika Negeri Ouw mengingat saudaranya di Negeri Zeith, maka tanah yang diambil untuk membuat sempe balanga akan terus muncul ke permukaan.

Sampai saat ini, masyarakat Ouw yang berkunjung ke Negeri Zeith akan membawa sempe balanga untuk diberikan.

Sedangkan masyarakat Zeith akan memberikan hasil damar sebagai bahan pelengkap sempe balanga.

Baca juga: Sejarah Singkat Lahirnya VOC

Peralatan dan bahan

Berikut beberapa peralatan dan bahan yang digunakan untuk pembuatan sempe balanga:

Bahan:

  1. Pasir
  2. Tanah liat
  3. Tanah merah
  4. Air
  5. Damar
  6. Pelepah pisang atau kayu

Alat:

  1. Parang
  2. Ember
  3. Baskom
  4. Bola pemutar
  5. Papan
  6. Kantong plastik
  7. Potongan kain
  8. Potongan kulit bambu
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kemdikbud
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi