Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 April, Hari Kesiapsiagaan Bencana

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/VITORIO MANTALEAN
Murid SD Inpres Watunonju, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mempraktikkan simulasi mitigasi gempa bumi di sekolah mereka. Pendidikan mitigasi ditempuh melalui media lagu dan koreografi. Sekolah aman bencana itu kini memiliki tim siaga bencana guna mengantisipasi dampak manakala gempa bumi sewaktu-waktu mengguncang Sigi lagi. Gambar diambil pada 25 September 2019.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - 26 April ditetapkan sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tahukah kamu mengapa perlu diperingati?

Hari Kesiapsiagaan Bencana

Mengutip BNPB, Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 26 April dicetuskan dengan tujuan mengajak semua pihak meluangkan waktu satu hari untuk melakukan kesiapsiagaan bencana secara serentak.

Latar belakang 26 April dipilih sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana terkait dengan 10 tahun Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang jatuh pada 26 April 2017.

UU no 24 Tahun 2007 sangat penting karena telah melahirkan berbagai legislasi, kebijakan dan program pemerintah yang mendukung kegiatan mitigasi dan terhadap kesiapsiagaan bencana.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekaligus sebagai titik awal perubahan paradigma dan mengubah cara pandang menyikapi bencana, yang semula respons menuju paradigma pengurangan risiko bencana.

Baca juga: BNPB: Sejarah, Perubahan Nama, Visi Misi, Tugas dan Fungsi

BNPB berharap, adanya peringatan tersebut bisa membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan.

Sehingga dapat meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarkat menuju Indonesia Tangguh Bencana.

Tangguh Bencana harus dimulai dari diri sendiri atau mandiri. Masyarakat yang selamat dari bencana sebagian besar karena bisa menyelamatkan diri sendiri.

Masyarakat harus memahami bencana yang akan dihadapi terlebih dahulu. Misalnya bencana yang sering terjadi di Indonesia yaitu banjir, gempa bumi, dan puting beliung.

Dengan mempunyai pemahaman yang memadai mengenai bencana yang dihadapi, masyarakat bisa lebih tanggap dalam menyelamatkan diri saat situasi bencana terjadi.

Melansir Kominfo RI, kegiatan utama pada Hari Kesiapsiagaan Bencana adalah latihan atau simulasi serentak di Indonesia.

Latihan meliputi evakuasi mandiri, simulasi kebencanaan, uji sirine peringatan dini, uji shelter dan lain-lain.

Baca juga: Sistem Penanggulanan Bencana Indonesia

Dengan melakukan latihan kebencanaan, dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana posisi dan risiko apa yang ada di lingkungan sekitar serta bagaimana solusi dalam merespon risiko bencana itu.

Selain itu, semua orang mempunyai risiko terkena bencana sehingga penanganan bencana menjadi urusan semua pihak. Seperti yang telah dilakukan negara Jepang untuk menumbuhkan kesadaran kesiapsiagaan bencana.

Maka dari itu, diperlukan berbagi peran dan tangggung jawab dalam peningkatan kesiapsiagaan di semua tingkatan masyarakat.

BNPB mendorong masyarakat untuk mampu mengelola ancaman dari bencana yang berpotensi terjadi di lingkungan sekitarnya.

Masyarakat wajib memahami apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana, terutama untuk menekan angka korban jiwa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kominfo, BNPB
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi