KOMPAS.com - Indonesia terdiri dari 238 juta penduduk berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada 2015.
Namun, lebih dari 50 persen berada di Pulau Jawa. Lima provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi yakni:
- DKI Jakarta (15.328 jiwa/kilometer persegi)
- Jawa Barat (1.320 jiwa/kilometer persegi)
- Banten (1.237 jiwa/kilometer persegi)
- DI Yogyakarta (1.174 jiwa/kilometer persegi)
- Jawa Tengah (1.030 jiwa/kilometer persegi)
- Jawa Timur (813 jiwa/kilometer persegi)
- Bali (718 jiwa/kilometer persegi)
Penduduk yang terkonsentrasi di Pulau Jawa ini menunjukkan persebaran penduduk yang tidak merata.
Baca juga: Pengertian Kepadatan Penduduk dan Faktornya
Mengapa sebaran penduduk Indonesia tidak merata?
Dikutip dari Dinamika Kependudukan (2019), ada beberapa asumsi yang menyebabkan konsentrasi penduduk di Pulau Jawa dan Bali.
Secara historis, kerajaan-kerajaan besar di masa lampau banyak terdapat di Pulau Jawa. Sehingga pusat peradaban terbangun dari Jawa.
Pulau Jawa dan Bali memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Pertumbuhan penduduk secara alami dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
Baca juga: Pengertian Persebaran Penduduk dan Jenisnya
Ini menyebabkan angka kelahiran tinggi dan kematian rendah. Sehingga, pertumbuhan penduduknya tinggi.
Perekonomian di Pulau Jawa dan Bali yang lebih baik juga mendorong banyak orang dari daerah lain untuk pindah ke Jawa.
Mereka pindah dengan harapan mendapat penghidupan yang lebih layak.
Sementara kota-kota besar di Jawa semakin padat, kesadaran untuk melakukan transmigrasi masih rendah.
Baca juga: Transmigrasi: Tujuan dan Jenisnya
Dampak persebaran yang tidak merata
Persebaran penduduk yang tidak merata dan terlalu padat di Jawa ini menimbulkan berbagai masalah.
Beberapa di antaranya yakni:
- Luas areal pertanian menyempit sehingga produksi pangan menurun
- Kelebihan jumlah tenaga kerja sehingga jumlah pengangguran meningkat
- Kualitas penduduk semakin menurun karena fasilitas kehidupan tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk yang begitu banyak