KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI SD Kelas 4-6 pada Selasa, 28 April 2020 mengangkat tema Demam Puisi.
Dalam tayangan tersebut terdapat soal sebagai berikut:
Soal: Buatlah puisi yang bertemakan keluarga dan bacakan di depan keluargamu!
Jawaban:
Mengutip Keluarga Tersayang (2016) karya Astri Ayu Larasati dan Siti Arpiyanti, berikut ini contoh puisi tentang keluarga:
Contoh puisi bertemakan keluarga 1:
Adikku Tersayang
Karya: Clarissa Lievany
Adikku...
Kau sangat lucu...
Kau selalu menghiburku
Di saat aku murung
Meski kadang kau membuatku marah
Namun aku tetap menyayangimu...
Tingkahmu yang konyol...
Selalu membuatku tertawa...
Aku tak mau kehilangan dirimu
Aku sangat menyayangimu...
Akan kulakukan segalanya
Hanya supaya kau bahagia
Contoh puisi bertemakan keluarga 2:
Ayahku Kebanggaanku
Karya: Dedi Wahyudi
Kulihat sosok itu berada di halaman rumahku sore itu
Berpeci warna putih tanda suci
Berbaju koko dan bercelana kain panjang
Tanda ia telah menunaikan rukun Islam yang terakhir
Kapankah aku bisa sepertinya?
Hanya waktu saja yang menjawabnya
Sehat, gagah, berwibawa dan kuat
Umurnya seperti masih 30 tahun yang lalu
Kuakui ia seseorang yang tegas dalam berpendirian
Ia mampu melakukan aktivitas apapun tanpa pamrih
Tulus dan ikhlas
Selalu menyertai dalam kehidupannya kini
Itulah ayah kebanggaanku
Mengutip Kumpulan Puisi Rame-rane (2019) karya Reni A dan Melyuchan, berikut ini contoh puisi tentang keluarga:
Contoh puisi bertemakan keluarga 3:
Ibu
Karya Reni A
Rupa beku nan sayu
Terpaku kaku
Menatapku, memandangku
Membimbing dan mendoakanku
Sosok rapuh yang bersimpuh
Lurus menatap jauh
Itu aku
Telah melengahkanmu
Engkau tetap merangkulku
Engkau tetap sabar
Engkau tetap tersenyum
Engkau tetap tenang mengawasiku
Pernah aku menjauh
Bahkan menjarang
Saatku pulang
Engkau masih menyongsong badan
Engkau adalah ibu
Dengan peluh selalu melipuru
Dalam suka dan duka
Tanpa harap balasan jasa
Contoh puisi bertemakan keluarga 4:
Kakak
Karya Melyuchan
Kita tak pernah dibedakan
Apa yang terberi karena sudah suratan
Namun walau kita terlahir di lain zaman
Tetap kuinginkan apa yang kau dapatkan
Sebelum ku berawai dan bersedu sedan
Kau mengambau tuk meredam kemurkaan
Keokmu kebahagiaanku
Getirku adalah kegagalanmu
Kakak...
Merengkuhku sambil berikrar
Menjelma wali di kala ku terkatung-katung
Kau beri segalanya demi azamku
Kau tinggalkan dahar demi aku yang lapar
Gelap malam untuk sinar sang rembulan
Panas untuk mekar kembang-kembang
Akhirnya terarifi setelah ku matang
Kau tak kan jadi panutan
Bila tak ada adik tersayang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.