Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Dilarang Mendekat ketika Awan Panas Menyembur dari Gunung Api?

Baca di App
Lihat Foto
Tribun/Istimewa
Awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pada tanggal 27 Agustus 2019 pukul 18:09 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max. 70 mm dan durasi ±198.90 detik. Jarak luncur 2.000 m ke arah hulu kali Gendol.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI pada Rabu, 29 April 2020 membahas vulkanologi bagi siswa SMP.

Dalam tayangan itu, ada pertanyaan soal erupsi gunung api.

Pertanyaan:

Mengapa kita tidak diperkenankan mendekat ketika awan panas menyembur dari erupsi gunung api?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban:

Selain lava, gunung api yang erupsi juga mengeluarkan asap yang bergulung yang menyerupai awan.

Awan ini yang biasa disebut dengan awan panas. Seperti namanya, awan ini sangat panas dengan suhu mencapai 600 derajat celsius.

Baca juga: Menghadapi Bencana Gunung Meletus

Awan panas bermuatan bebatuan dan material vulkanik padat. Material yang terkandung di awan panas itu bentuknya serpihan halus dan ringan.

Angin bisa membawa awan panas ini sejauh puluhan bahkan ratusan kilometer dari asalnya. Awan panas bergerak ke segala arah.

Awan panas dapat mematikan semua yang dilewatinya. Manusia yang bernapas di bawah awan panas bisa mengalami kerusakan sistem pernapasan dan paru-paru.

Untuk itu, ketika terjadi gunung meletus, penduduk di sekitar lokasi diminta evakuasi menjauhi gunung.

Baca juga: Penyebab Gunung Meletus

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi