Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Willem Iskander dan Mohammad Syafei: Tokoh Pendidikan yang Terlupakan

Baca di App
Lihat Foto
Arsip KOMPAS
Gedung sekolah pada zaman Belanda dulu masing2 Europeache Lagere School dan Tweede Unlandeche School di jalan Abd. Rachman Saleh dan Christelijke Mulo di Jl. Kwini, Jakarta akan dikembalikan fungsinya selaku sekolah lagi oleh pemerintah DKI Jaya. Kini ketiga gedung itu dipakai sebagai kompleks perumahan tinggal. Pemerintah DKI bermaksud memindahkan penghuni2nya ke Cengkareng; seperti halnya penghuni ex Gedung Stovia. Gambar: dua dari tiga sekolah itu.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Perjuangan dan semangat Ki Hajar Dewantoro terdahap dunia pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari adanya pendidikan di Indonesia.

Ternyata ada dua tokoh pendidikan yang juga memberikan andil bagi pendidikan di Indonesia.

Willem Iskander

Dilansir dari Historia.id, Willem Iskander memiliki nama asli Sati Nasution yang lahir di Panyabungan tahun 1840. Willem Iskander menekankan bahwa pendidikan sangat penting bagi kaum bumiputera.

Baginya, perempuan dan laki-laki memiliki hak uanh sama untuk mendapatkan pendidikan yang setara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di antara Ki Hajar Dewantara dan Mohammad Syafei, Willem Iskander merupakan yang pertama berhasil mendirikan sekokah untuk bumiputera.

Pada tahun 1862, dirinya mendirikan Kweekschool voor Inlandsch Onderwijzers (Sekolah Guru Bumiputera) atau disebut Kweekschool Tanobato di Kota Paynyabingan, Sumatera Utara.

Baca juga: Biografi Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Bangsa

Kweekschool Tanobato didirikan Willem sepulang dari belajar di Belanda. Sekolah ini bukanlah sekolah guru pertama pada Hindia Belanda.

Terdapat Kweekschool Surakarta (1851) dan Kweekschool Fort de Kock di Bukittinggi (1856). Namun, dua sekolah tersebut hanya menerima kelas bangsawan sehingga disebut sekolah raja.

Sekolah yang didirikan Willem terbuka untuk umum dengan bahasa Mandailing untuk pengantarnya.

Kemudian, Willem mendapatkan beasiswa ke Belanda. Kepergiannya ini membuat Kweekschool Tanobato ditutup dan diganti dengan Kweekschool Padangsidempuan pada 1879.

Saat di Belanda, Willem mengajukan beasiswa kepada pemerintah Belanda untuk guru Kweekschool lain.

Willem Iskander meninggal dalam usia 36 tahun, karena merasa kalut dan stress pada masalah pribadinya.

Melalui Kweekschool Tanobato, dirinya membuka kesempatan bagi kaum bumiputera untuk memperoleh pendidikan.

Lihat Foto
kemdikbud.go.id
Mohammad Syafei
Mohammad Syafei

Mohammad Syafei lahir di Ketapang, Kalimantan Barat pada 1893.

Muhammad Syafei merupakan tokoh masyarakat di Sumatera Barat merskipun berdarah Jawa. Dirinya diangkat anak oleh Ibrahim Marah Soetan, seorang pendidik pada awal abad ke-20 .

Baca juga: Logo Tut Wuri Handayani, Makna dan Sejarahnya

Syafei dikirim ayahnya, Marah Soetan untuk menimba ilmu di sekolah keguruan di Belanda.

Tujuannya supaya Syafei bisa membuka sekolah untuk bumiputera. Akhirnya, Syafei mampu mewujudkan dan mendirikan Indonesische Nederland School (INS) di Desa Kayutanam, Pandangpariaman, Sumatera Barat pada 1926.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Historia.id
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi