Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Hidroponik: Tantangan dan Pemasarannya

Baca di App
Lihat Foto
Kementerian Pertanian
Lantip Kurniawan, petani hidroponik asal Sleman, Yogyakarta yang berhasil mengatasi tantangan dan memasarkan produknya.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Pandemi Covod-19 yang melanda masyarakat hingga saat ini benar-benar memaksa masyarakat untuk kreatif dan tentunya melakukan kebiasaan normal. Begitu juga di bidang usaha, hidroponik bisa menjadi salah satu pilihan untuk memulai usaha. 

Tantangan bisnis hidroponik

Meski terlihat mudah, bukan berarti melakukan bisnis hidroponik tanpa persiapan yang matang. Lantip Kurniawan dari Kiel's Farm Sleman mengatakan bahwa berbisnis hidroponik memiliki tantangan tersendiri. 

Salah satunya material yang masih harus impor. Media tanam rockwool masih kerap kekurangan suplai.

Lantip mengatasinya dengan membuat gully atau wadah tanam sendiri. Gully buatan Lantip diproduksi dari material terbaik sehingga bisa tahan tujuh tahun dan anti sinar UV.

Gully lokal buatannya tidak kalah dengan yang impor, dan harganya lebih murah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, tantangan lain yang dihadapi yakni mengendalikan suhu air. Inti dari tanaman hidroponik adalah air. Sebisa mungkin, air harus berada di bawah 30 derajat celsius.

Baca juga: Hidroponik: Definisi, Manfaat, Kelebihan dan Contohnya

Sebab ini akan memengaruhi proses penyerapan yang dibutuhkan tanaman. Penyerapan bisa tidak optimal jika suhu air tinggi.

Namun Lantip berhasil mengatasinya dengan membuat instalasi yang terstandarisasi. Tandon air untuk tanaman hidroponiknya ditanam di tanah agar tidak kepanasan. Kapasitasnya pun diperbesar.

Kemudian pada siang hari, dilakukan pengkabutan agar suhunya terjaga dan berpengaruh pada nutrisi.

Pemasaran hidroponik

Untuk pemasaran, Lantip menyalurkan kepada masyarakat di sekitar. Ia juga menawarkan ke teman-teman komunitasnya untuk menjualkan produknya.

Khususnya pemilik usaha kuliner. Ia menjadi pemasok bagi restoran yang memiliki menu salad dan sayuran.

Baca juga: Cara Petani Hidroponik Mengatasi Tantangan, Jawaban Soal TVRI 6 Mei

Selain itu, Lantip juga memasarkan produknya secara online. Ia membuat fanpage di Facebook serta akuin Instagram.

Dengan demikian, masyarakat mengetahui keberadaan penghasil sayuran di daerah Sleman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi