Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Alternatif: Pengertian dan Macamnya

Baca di App
Lihat Foto
Leftlanenews
Energi alternatif untuk mengoperasikan pabrik GM di seluruh dunia pada 2020.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Selama ini manusia memanfaatkan bahan bakar fosil untuk kebutuhan sehari-hari. Bahan bakar fosil terbentuk dari tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun lalu.

Bahan bakar foil berupa batu bara, minya bumi, dan gas alam. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), di awal abad 21, sekitar 80 persen energi yang ada di dunia dihasilkan dari bahan bakar fosil. 

Bahan bakar fosil adalah energi yang tak terbarukan. Artinya, jumlahnya terbatas dan suatu saat bakal habis.

Oleh karena itu, para ilmuwan mulai mencari sumber energi lainnya untuk dikembangkan sebelum bahan bakar fosil habis.

Energi ini disebut energi alternatif. Berikut macam-macam bentuk energi alternatif:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Energi Terbarukan: Prinsip Kerja Panel Surya

Matahari

Semua kehidupan di bumi bergantung pada sinar matahari. Tak hanya tumbuhan yang berfotosintesis, manusia pun bisa menghasilkan energi dari matahari.

Energi matahari diserap di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kini, banyak juga rumah yang mengandalkan matahari sebagai sumber listriknya dengan memasang panel surya.

Energi matahari tersedia di seluruh wilayah. Kekurangannya, energi ini hanya bisa didapatkan ketika langit cerah.

Pemanfaatan sinar matahari sebagai pembangkit listrik sangat cocok diterapkan di Indonesia. keadaan tersebut disebabkan oleh posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa. Intensitas matahari cukup kuat. Matahari bersinar sepanjang hari dari pagi hingga sore.

Panas bumi

Panas bumi atau geotermal juga bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.

Panas dari dalam bumi menghasilkan uap yang kencang. Uap ini diolah di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).

Lihat Foto
dok. Kementerian ESDM
PLTB Sidrap memiliki 30 turbin kincir angin, masing-masing setinggi 80 m, dengan baling-baling sepanjang 57 m. Setiap turbin menghasilkan listrik 2.5 MW, sehingga total kapasitas 75MW.
Angin

Angin adalah udara yang bergerak. Pergerakannya ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Di Belanda, kincir angin digunakan sebagai alat untuk menghasilkan listrik. Di Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), digunakan turbin.

Baca juga: Energi Terbarukan di Indonesia

Air

Seperti halnya angin, air juga bisa menggerakkan kincir atau turbin air.

Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan, air yang mengalir juga banyak ditemukan. Contohnya air terjun yang diolah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Selain air terjun, ada juga arus sungai, ombak, dan pasang surut laut yang mampu menghasilkan listrik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi