Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Penyebaran Islam Menurut Tome Pires

Baca di App
Lihat Foto
Kemendikbud RI
Ilustrasi Masuknya Islam di Nusantara
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Kapan masuknya Islam di Nusantara belum diketahui secara pasti. Ada beberapa teori yang menyatakan mengenai masuknya Islam di Nusantara.

Salah satu teori tersebut disampaikan warga Portugis bernama Tome Pires.

Teori persebaran agama islam yang dikemukakan oleh Tome Pires adalah?

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008) karya Merle Calvin Ricklefs, Tome Pires mengaitkan adanya hubungan antara perdagangan dengan Islam.

Perkembangan Islam dari awal abad ke-13 hingga awal abad ke-16 berawal dari bagian utara Sumatera, Islam telah telah tersebar hingga daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia Timur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah yang paling mantap Islamnya adalah daerah-daerah yang paling penting dalam perdagangan internasional.

Seperti pesisir Sumatera di Selat Malaka, Semenanjung Malaya, pasisi utara Jawa, Brunei, Sulu, dan Maluku.

Menurut Tome Pires, tidak semua daerah perdagangan yang penting telah di Islamnya. Timor Leste dan Sumba, daerah penghasil kayu cendana masih tetap non-Islam.

Baca juga: Teori Masuknya Islam di Nusantara

Mengumpulkan informasi

Tome Pires merupakan seorang ahli obat-obat dari Lisbon, Portugis. Ia menghabiskan waktunya di Malaka mulai 1512 hingga 1515.

Selama waktu itu, ia telah mengunjungi Jawa dan Sumatera.

Ia menulis buku yang berjudul Suma Oriental. Buku tersebut berisi mengenai agama Islam di Indonesia.

Ia dengan sangat giat mengumpulkan informasi-informasi dari orang-orang lain mengenai seluruh daerah Malaya-Indonesia.

Menurut Tome Pires, pada zaman itu sebagian besar raja-raja Sumatera beragama Islam. Tapi masih tetap ada negeri-negeri yang belum menganut Islam.

Mulai dari Aceh disebelah Utara dan terus menyusur daerah pesisir Timur hingga Palembang, para penguasanya beragama Islam.

Tapi di sebelah Selatan Palembang dan disekitar ujung Selatan Sumatera hingga pesisir barat sebagian besar penguasanya masih non muslim.

Di Pasai terdapat suatu komunitas dagang internasional yang sedang berkembang pesat. Tome Pires menghubungkan masuknya Islam pertama kali di Pasai oleh pedagang muslim.

Baca juga: Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara

Akan tetapi penguasa Pasai belum dapat mengubah agama penduduk daerah pedalaman.

Demikian pula Raja Minangkabau dan seratus orang pengikutnya disebut-sebut beragama Islam walaupun penduduk Minangkau lainnya belum.

Tome Pires mengatakan bahwa setiapp hari agama Islam selalu mendapatkan pemeluk pemeluk baru di Sumatera.

Islam di Jawa

Di daerah Jawa Barat yang berbahasa Sunda belum menganut agama Islam pada masa itu malahan memusuhinya.

Di mana daerah tersebut berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran yang menganut Hindu-Buddha. Islamisasi di daerah tersebut melalui cara penaklukan pada abad ke-16.

Jawa Tengah dan Jawa Timur tetap diklaim sebagai daerah kekuasannya raja Hindu-Buddha yang hidup di daerah pedalaman Jawa Timur.

Akan tetapi daerah-daerah pesisir hingga sebelah timur Surabaya sudah memeluk Islam.

Bahkan sering terlibat peperangan dengan daerah pedalaman, terkecuali Tuban yang masih tetap setia kepada raja Hindu-Buddha.

Baca juga: Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama dan Terbesar di Utara Jawa

Beberapa raja muslim di daerah pesisir adalah orang Jawa dan antaranya bukan asli Jawa asli tapi orang China, India, Arab, dan Melayu yang menetap dan mendirikan pusat perdagangan.

Proses asimilisi budaya ketika agama Islam bertemu dengan budaya Jawa Kuno sangat kuat. Adanya itu menyebabkan Islam Jawa agak berbeda gayanya dengan Islam Malaya dan Sumatera.

Islam di Kalimantan

Di Kalimantan, Pires melaporkan bahwa Brunei mempunyai seorang raja yang baru saja masuk Islam.

Bagian-bagian Kalimantan lainnya adalah non-muslim, seperti pulau-pulau Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor dan Timor di sebelah timur Pulau Jawa.

Akan tetap Islam berkembang di kepulauan rempah-rempah Maluku di Indonesia Timur.

Para pedagang muslim dari Jawa dan Melayu menetap di pesisir Banda. Ternate, Tidore dan Bacan memunyai raja-raja muslim.

Penguasa Tidore dan Bacan memakai gelar India raja. Sedangkan penguasa Ternate menggunakan gelar sultan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi