Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Terbentuknya Persekutuan Uli Lima dan Uli Siwa

Baca di App
Lihat Foto
sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
peta uli lima dan uli siwa
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Kepulauan Maluku terkenal dengan penghasil rempah-rempah yang diminati banyak negara.

Sejak dahulu, rempah-rempah merupakan komoditas perdagangan yang laku dipasaran dunia.

Di sana berdiri dua kerajaan yang memiliki posisi penting dalam situasi politik, ekonomi, maupun militer yakni Kerajaan Ternate dan Tidore.

Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan yang berkembang menjadi kerajaan yang kuat dan makmur.

Mereka juga memiliki daerah kekuasaan. Ternate menguasi di wilayah barat, seperti Ambon dan bagian barat pulau-pulau Seram. Bahkan membentang dari utara Mindanao hingga Flores di selatan serta Sulawesi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara Tidore menguasai hampir seperempat Halmahera dan Seram Timur. Bahkan menguasai Kepulauan Raja Ampat hingga Papua daratan.

Baca juga: Kerajaan Ternate dan Tidore, Pusat Penghasil Rempah-Rempah

Dalam perkembangannya muncul dua persekutuan, yakni Uli Siwa (persekutuan sembilan bersaudara) dan Uli Lima (persekutuan lima bersaudara).

Tahukah kamu latar belakang dibentuknya persekutuan Uli Siwa dan Uli Lima?

Persaiangan dua kerajaan

Perkembangan dua kerajaan yang menjadi kuat dan makmur tersebut menimbulkan persaingan dagang antara mereka.

Dalam buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara (2009) karya Deni Prasetyo, persaingan tersebut menjurus pada perebutan pengaruh dan kekuatan.

Ramainya perdagangan di kepulauan Maluku memotivasi munculnya kelompok persekutuan dagang yaitu Uli Lima dan Uli Siwa. Yang termasuk Uli Lima yaitu Ambon, Bacan, Obi, dan Seram.

Sementara Uli Siwa dipimpin oleh Tidore dengan anggota Makean, Halmahera, Kai dan pulau- pulau lain hingga ke Papua bagian Barat.

Kedua persekutuan tersebut saling berselisih untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Baca juga: Rempah-Rempah, Alasan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Semakin Memanas

Perselisihan antara Kerajaan Ternate dan Tidore semakin panas dengan datangnya bangsa Eropa, yakni Portugis dan Spanyol.

Portugis, negara Eropa pertama yang masuk ke Maluku pada 1512. Portugis menjadikan Kerajaan Ternate sebagai sekutu dan membangun benteng Sao Paulo.

Spanyol datang ke Maluku pada 1521 dan menjadikan Kerajaan Tidore menjadinya sekutunya.

Kedatangan mereka ke Maluku ingin menguasai dan memonopoli perdagangan rempah rempah di Maluku.

Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), latar belakang terbentuknya Uli Lima dan Uli Siwa adalah persaingan antara dua kerajaan besar, yaitu Ternate dan Tidore.

Persekutuan tersebut muncul akibat kemajuan dan persaingan dua kerajaan. Kekuatan asing yang terlibat dalam pertentangan itu karena keinginan besar untuk menguasai sumber rempah-rempah.

Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Baabullah (memerintah 1570 –1583).

Sementara Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Nuku (memerintah 1797–1805).

Baca juga: Lada, Rajanya Rempah-rempah Dunia Ada di Indonesia

Sumber rempah-rempah di Ternate dan Tidore mendorong para pedagang asing untuk datang ke kepulauan Maluku.

Kerajaan Ternate dan Tidore banyak disinggahi oleh para pedagang baik asing maupun nusantara seperti dari Jawa, Malaka, Cina, Arab, Persia, dan Turki.

Melalui rute perdagangan juga mulai masuk dan berkembangnya agama islam, seperti di Ambon, Ternate, dan Tidore.

Keadaan seperti itu, telah memengaruhi aspek-aspek kehidupan masyarakatnya, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kemendikbud
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi