Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keadaan Alam Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/JONGCREATIVE
Ilustrasi.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Keadaan alam Indonesia meliputi keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna.

Mengutip Kemdikbud RI, keadaan fisik wilayah terdiri dari keadaan iklim dan bentuk muka bumi yang akan menentukan jenis tanah. Keadaan flora dan fauna terkait jenis keragaman dan sebaran.

Keadaan fisik wilayah

Keadaan fisik Indonesia dapat dikenali dari keadaan geologi, iklim dan bentuk muka bumi (fisiografis). Keadaan fisik wilayah memengaruhi corak atau karakteristik kehidupan makhluk hidup yang tinggal di atasnya.

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di utara Papua dan Maluku Utara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbukan lempeng membentuk rangkaian pegunungan termasuk gunung api di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara. Tumbukan lempeng juga mengakibatkan gempa bumi. Gempa bumi menyebabkan bencana gelombang tsunami.

Indonesia rawan gempa bumi dan letusan gunung api. Sebagian gunung di Indonesia adalah gunung berapi aktif. Gunung api aktif tersebar di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku.

Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri dari daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Jumlah pulau di Indonesia mencapai 16.056 pada 2018.

Bentuk muka bumi Indonesia dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.

Baca juga: Potensi Sumber Daya Alam Indonesia

Indonesia berada di wilayah iklim tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun yaitu sekitar 27 derajat Celcius. Di daerah iklim tropis, perbedaan suhu pada musim kemarau dan musim hujan relatif kecil di Indonesia.

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi tiga jenis iklim, yaitu iklim muson, iklim laut, dan iklim tropis.

Tiga jenis iklim di Indonesia tersebut berdampak pada tingginya curah hujan. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya curah hujan di Indonesia sekitar 2.500 milimeter per tahun.

Kondisi curah hujan tinggi dan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduk.

Di Indonesia terjadi angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudera dan benua.

Baca juga: Letak dan Luas Indonesia

Keadaan flora dan fauna

Keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia, bersama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Di Indonesia terdapat 8.000 jumlah spesies tumbuhan dan 2.215 spesies hewan yang sudah teridentifikasi. Spesies hewan terdiri dari 515 mamalia, 60 reptil 1.519 burung dan 121 kupu-kupu.

Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia terkait erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan.

  • Persebaran flora di Indonesia

Flora di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian.

  • Flora Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia barat, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
  • Flora Indo-Australian meliputi tumbuhan di kawasan Indonesia timur, yaitu Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Berbagai jenis flora itu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sebagai bahan furnitur, bahan bangunan, bahan makanan dan lain-lain.

Baca juga: Keragaman Etnik dan Budaya Indonesia

  • Persebaran fauna di Indonesia

Fauna Indonesia dikelompokkan menjadi tiga corak, yaitu fauna bagian barat, tengah dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan tengah disebut garis Wallace. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian tengah dan timur disebut Garis Weber.

Fauna bagian barat disebut tipe Asiatis (Asiatic) karena memiliki ciri atau tipe seperti fauna Asia. Mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan.

Contoh, gajah, macan, tapir, banteng, badak bercula satu, monyet, orang utan, tokek, biawak, kura-kura, trenggiling, burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, pesut.

Fauna bagian timur disebut tipe Australis (Australic) karena memiliki ciri atau tipe mirip di benua Australia. Mencakup wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru.

Contoh, kanguru, beruang, walabi, kuskus, biawak, buaya, cenderawasih, kasuari, nuri, udang, dan lain-lain.

Fauna bagian tengah disebut fauna endemis, yaitu fauna tipe peralihan yang punya ciri atau tipe berbeda dari fauna Asiatis dan Australis. Mencakup wilayah Indonesia tengah seperti Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Contoh, anoa, ikan duyung, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, banteng, biawak, komodo, buaya, maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kemdikbud
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi