Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan dan Peninggalan Islam di Sumatera

Baca di App
Lihat Foto
Kemendikbud
makam mahligai sumatera utara
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Masuknya Islam di Pulau Sumatera dipercaya sebagai cikal bakal penyebaran Islam di Nusantara.

Kedatangan agama Islam pertama kali di Indonesia melalu Barus sebuah daerah yang terletak di Pantai Barat Sumatera pada abad ke-7 yang pada waktu itu si Sumatera telah berdiri Kerajaan Sriwijaya yang bercorak Buddha.

Selanjutnya dikembangkan ke wilayah Aceh dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Pembawa agama Islam ke Indonesia adalah para pedagang dari Gujarat dan orang-orang Persia, kemudian orang-orang Arab.

Perkembangan Islam di sana sangat pesat. Banyak peninggalan-peninggalan sejarah pengarus Islam.

Peninggalan sejarah di Sumatera

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Barus disinyalir sebagai perkampungan Islam tertua di Nusantara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuknya Islam ke Indonesia khususnya Barus melalui berbagai macam cara, seperti perdagangan, pernikahan dan tasawuf.

Baca juga: Teori Masuknya Islam di Nusantara

Di sana banyak ditemukan sebuah makam kuno di komplek pemakaman Mahligai, Barus. Dalam batu nisan tertulis bahwa Syaikh Rukunuddin wafat pada 672 M.

Terdapat juga makam Syaikh Ushuluddin yang panjangnya kira-kira 7 meter.

Batu nisan penguasa pertama Kerajaan Samudera Pasai berangka tahun 696 Sultan Malik Al Saleh. Ini merupakan bukti utama wangsa muslim di kawasan Indonesia-Malaya.

Ini memperkuat dugaan bahwa komunitas muslim di Barus sudah ada pada era itu.

Selain dari perdagangan masuknya Islam ke daerah Sumatera juga dipengaruhi oleh kerajaan- kerajaan yang ada di Sumatera. Serta dakwah dakwah dari wali-wali atau ulama yang ada pada saat itu.

Dari Kesultanan Aceh inilah kemudian pengaruh Islam menyebar keseluruh Nusantara.

Bukti-bukti penyebaran kebudayaan Islam masih dapat dijumpai hingga kini, diantaranya adalah masjid dan makam-makam.

Islam di Sumatera

Dalam buku Sejarah Politik dan Kekuasaan (2019) karya Tappil Rambe dkk, pada abad ke-7, Barus sudah tersohor hingga Eropa dan Timur Tengah karena penghasil kapur barus dan rempah-rempah.

Baca juga: Snouck Hurgronje, Tokoh Orientalis yang Mempopulerkan Teori Gujarat

Pada akhir abad itu, pedagang Arab mulai menjejakan kakinya di pelabuhan Barus untuk melakukan perdagangan dan penyebaran agama Islam.

Setelah Islam masuk di Sumatera Utara, orang Sumatera lebih terbuka untuk berinteraksi kepada para pedagang.

Para pedagang Arab kemudian menikah dengan wanita lokal dan memiliki keturunan.

Dari situ sehingga terbentuklah komunitas muslim. Islam diterima baik di Sumatera Utara, karena tidak memandang kasta layaknya agama Hindu-Buddha.

Kemudian karena baiknya hubungan baik antara masyarakat lokal dengan para ulama yang datang dari negara Arab.

Setelah masuknya Islam, perkembangan selanjutnya dilakukan oleh Kerajaan Aceh terhadap beberapa kerajaan di Sumatera dan wilayah lain.

Sebelum masuknya Islam ke Sumatera, penduduk Sumatera sudah terlebih dahulu memeluk agama Hindu dan sebagian menganut agama parmalin.

Baca juga: Pengaruh Islam di Bidang Sosial, Sistem Kasta di Masyarakat Pudar

Dalam hikayat raja-raja Pasai dan sejarah Melayu disebutkan bahwa Nakhoda Ismail dan Fakir Muhammad datang dari Mekkah pertama mengislamkan Barus.

Kemudian berkembang ke Lamuri (Banda Aceh), Aru, dan baru ke Pasai. Sumber tersebut dibuktikan dengan adanya batu nisan yang ada di Kota Rentang, Barus.

Dari periode temuan itu dipastikan jenis batu nisan di Kota Rentang sudah digunakan sejak abad ke-13 M.

Maka daerah Kota Rentang, Hamparan Perak sudah menjadi kawasan penting sejak abad itu. Selanjutnya Kerajaan Aru/Haru sudah dipastikan sebagai kerajaan Islam sejak pertengahan abad ke-13 M.

Hal itu didasarkan pada jenis batu nisan di Kota Rentang, hikayat raja-raja Pasai, sejarah Melayu atau kunjungan Marcopolo pada 1292.

Bahwa penguasa Aru, Sultan Husi n menjadi bukti jika Kerajaan Aru telah beragama Islam.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi