Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang VOC Dapat Memonopoli Perdagangan Rempah

Baca di App
Lihat Foto
Amsterdam Monumenten - Oost-Indisch Huis (1606)
Kantor pusat VOC di Amsterdam. Dibangun pada 1606 dan dihancurkan pada 1891. Sekarang menjadi lokasi Bushuis.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Verenigde Oostindische Compagenie (VOC) atau kongsi dagang merupakan gabungan perusahaan-perusahaan dagang Belanda untuk perdagangan di Hindia Timur.

Kongsi dagang tersebut didirikan di Amsterdam, Belanda pada 1602. Di mana memiliki tujuan untuk memonopoli perdagangan saat itu.

Karena pada saat itu terjadi perebutan hegemoni perdagangan khususnya rempah-rempah dari timur, salah satunya Indonesia dengan beberapa negara, yakni Portugis, Spanyol, Inggris hingga Prancis.

Hingga akhirnya VOC mampu menguasai dan memonopoli perdagangan rempah-rempah. Bahkan mampu menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Apa yang melatarbelakangi VOC akhirnya dapat memonopoli perdagangan dan menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sejarah Berdirinya VOC

Menaklukan Portugis

Tidak lama sesudah terbentuk, VOC berhasil menyingkirkan orang Portugis, yang satu abad sebelumnya telah membangun imperium perdagangan di Asia.

Dalam buku Nusantara: Sejarah Indonesia (2008) karya Bernard Hubertus Maria Vlekke, VOC dibentuk dan diserahi monopoli atas segala di Asia dan Parlemen Belanda (State Generaal).

Piagam VOC memberikan kekuasaan penuh kepada korporasi untuk bertindak mewakili Parlemen Belanda dengan memanfaatkan semua hak kedaulatan.

Berkuasanya VOC atas perdagangan di Indonesia tidak lepas mampu menaklukan dan mengusir Portugis.

Sebanyak 13 kapal yang berangkat dari Belanda dan dilengkapi persenjataan yang kuat menyerang Portugis di semua benteng pertahanan mereka di Mozambik, Goa, dan Malaka serta Ambon.

Serangan itu berhasil dan membuat Portugis takluk. Portugis terusir dari Johor. Di Ambon, Portugis menyerah tanpa penyerangan. Benteng Portugis di Tidore jatuh.

Baca juga: Sejarah Singkat Lahirnya VOC

Penaklukan benteng di Ambon memberi VOC hak milik teritorial pertama di Kepulauan Indonesia.

Penaklukan Kepulauan Banda pada tahun 1622 membuat VOC memperoleh monopoli pala dan kembang pala.

Upaya memonopoli cengkih membutuhkan jangka waktu yang lebih lama.

VOC menghancurkan pohon-pohon cengkih di sejumlah pulau di Kepulauan Maluku, VOC berhasil memusatkan pembudidayaan rempah ini di Ambon.

Setelah berniaga selama 20 tahun di Hindia, para direktur kompeni menganggap keadaannya masih sangat tidak memuaskan.

Selama delapan tahun pertama, kompeni tidak membayar dividen apapun kepada pemegang saham.

Baca juga: Rempah-Rempah, Alasan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Kemudian para direktur menulis surat kepada Gubernur Jenderal di Indonesia dengan perintah agar monopoli perdagangan rempah dijaga dengan segala cara.

Kalau perlu dengan kekerasan, dan kuantitas yang diproduksi harus dikurangi untuk menaikan harga di eropa.

Berlimpahnya modal

Pada 1800, VOC tetap merupakan yang terbesar di antara perusahaan-perusahaan dagang yang beroperasi di Asia.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), VOC bertumbuh pesat berkat beberapa faktor, seperti berlimpahnya modal.

Di Indonesia memungkinkan VOC maju jauh dibandingkan dengan lawannya.

Dengan modal yang berlimbah mampu membiayai operasi-operasi militer yang perlu untuk meraih kedudukan sebagai pemegang monopoli sedunia dalam hal perdagangan rempah- rempah.

Penaklukan Makassar pada 1667 yang merupakan pelabuhan terakhir tempat para saudagar dari Eropa dan Asia dalam memasok rempah-rempah bukan dengan perantaraan VOC atau penyelundupan menjadi tertutup.

Baca juga: Kerajaan Ternate dan Tidore, Pusat Penghasil Rempah-Rempah 

Kemudian monopoli dalam perdagangan kayu manis diperoleh dengan cara mengusir orang Portugis dari Sri Lanka.

Dikutip situs Provinsi DKI Jakarta, sebagai serikat dagang, VOC diberi hak-hak dan kekuasaan yang istimewa oleh Pemerintah Belanda.

Hak-hak tersebut adalah:

  • Mendapat hak monopoli perdagangan di daerah antara Tanjung Harapan (ujung selatan benua Afrika) dan Selat Magelhaen (ujung selatan benua Amerika).
  • Boleh mengadakan perjanjian-perjanjian dengan raja-raja atau kepala-kepala pemerintahan negeri.
  • Boleh mempunyai serta memelihara Angkatan Perang sendiri.
  • Boleh mengumumkan perang dan mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian.
  • Boleh mengangkat pegawai-pegawai yang dibutuhkan.
  • Boleh membuat mata uang sendiri.

Baca juga: Rempah-rempah Khas di Indonesia

VOC terus mengembangkan kongsi dagangnya. Sejak 1619, VOC mendirikan tiga buah pangkalan di Indonesia, yakni di Jayakarta (Jakarta), Ambon, dan Banda.

Pada 1641, VOC berhasil merebut Malaka dari tangan Portugis. Dengan direbutnya Malaka, kedudukan VOC semakin kuat.

Karena Malaka dapat dijadikan pangkalan angkatan lautnya.

Dari Malaka, VOC bisa melakukan pengawasan terhadap jalannya perdagangan di Selat Malaka. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi