Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Waisya, Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia Lewat Perdagangan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto
Warga‎ menyaksikan benda-benda kuno yang diduga merupakan saksi bisu peninggalan zaman klasik (Hindu-Buddha) di Desa Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (9/6/2017).
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Proses masuknya ajaran Hindu-Buddha ke Indonesia didukung oleh beberapa teori.

Salah satu teori tentang kedatangan atau masuknya ajaran Hindu-Buddha ke Indonesia adalah teori Waisya.

Dalam teori Waisya dijelaskan bahwa ajaran Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari India.

Indonesia merupakan daerah yang strategis dalam pelayaran dan perdagangan internasional.

Dalam buku Sejarah Politik dan Kekuasaan (2019) karya Tappil Rambe dkk dijelaaskan, teori Waisya dikemukakan oleh Prof. Dr.N.J. Krom.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

N.J Krom merupakan seorang tokoh orientalis, arkeolog, dan peneliti sejarah awal dan kebudayaan tradisional Indonesia asal Belanda.

Baca juga: Teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara

Ia mengatakan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha melalui hubungan dagang antara India dan Nusantara.

Kaum Waisya yang berdagang ke Nusantara mengikuti angin musim atau angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan pemanasan antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Angin muson berubah arah setiap enam bulan sekali.

Saat tiba di Nusantara biasanya mereka menetap untuk sementara waktu sekitar enam bulan.

Selama menetap itu, mereka memanfaatkan untuk menyebarkan kebudayaan Hindu-Buddha kepada masyarakat lokal.

Bahkan mereka melakukan pernikahan dengan peduduk setempat sehingga terbentuk komunitas Hindu-Buddha.

Golongan Waisya merupakan golongan yang terdiri dari pedagang, petani, atau pemilik tanah.

Mereka merupakan golongan terbesar yang berperan dalam menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.

Baca juga: Perkembangan Agama Hindu-Buddha di Nusantara

Setelah kedatangan India yang awalnya untuk berdagang, namun diikuti dengan penyebaran agama.

Melalui hubungan pelayaran dan perdagangan antara Nusantara dengan bangsa asing muncul pengaruh bagi kedua pihak.

Masyarakat Nusantara mendapat berbagai kebudayaan baru dan kemudian mengadopsi sebagian kebudayaan dari bangsa India.

Lama kelamaan berdirilah kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia.

Penganut masyarakat sebelum Hindu-Buddha

Sebelum masuknya Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia menganut kepercayaan anisme dan dinamisme.

Kepercayaan itu dipegang teguh masyarakat Indonesia ketika kebudayaan India masuk. Hingga membentuk periode sejarah Nusantara, yaitu sejarah pada masa Hindu-Buddha.

Baca juga: Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia 

Periode Hindu-Buddha dimulai sekitar abad ke-3, di mana masyarakat Indonesia belum mengenal agama dan umumnya menganut kepercayaan animisme dan dinasmisme.

Dalam buku Agama Hindu dan Buddha (2010) karya Harun Hadiwijono, pengaruh agama Hindu dan Buddha yang paling besar terdapat di Pulau Jawa.

Keadaan Jawa sebelum kedatangan agama Hindu-Buddha tentunya sama saja dengan keadaan daerah-daerah lain di Indonesia. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi