Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Praaksara di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Ilustrasi manusia masa praaksara di Indonesia
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan aksara berarti tulisan.

Pengertian masa praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan).

Dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam (2019) karya Tri Worosetyaningsih, bangsa Indonesia mengakhiri masa praaksara sekitar abad IV Masehi.
Prasasti pada Yupa berangka tahun abad V Masehi di Kuati Kalimantan Timur membuktikan bangsa Indonesia telah masuk masa aksara.

Baca juga: Sejarah Peradaban India Kuno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman praaksara di Indonesia

Pembabakan zaman praaksara di Indonesia berdasarkan geologi dibagi ke dalam empat zaman. Zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah terdiri dari:

Arkeozoikum

Arkeozoikum atau zaman tertua berlangsung kira-kira 2500 juta tahun. Pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.

Paleozoikum

Zaman primer atau zaman hidup tua yang berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil, dan binatang yang tidak bertulang punggung.

Mesozoikum

Zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan yang berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga zaman ini juga disebut zaman reptil.

Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah tingkatannya. Sedangkan jenis reptil mengalami kepunahan.

Baca juga: Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia

Neozoikum

Zaman hidup baru yang dibedakan menjadi dua zaman, yaitu:

Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Ditandai dengan perkembangan jenis binatang menyusui, seperti primata.

Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting.

Lihat Foto
Photos.com/Thinkstock
Rekonstruksi artistik manusia purba Homo erectus atau Java man
Manusia masa praaksara di Indonesia

Indonesia termasuk negara yang banyak meninggalkan fosil dan artefak. Banyaknya penemuan tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang penting bagi para peneliti kehidupan praaksara.

Menurut banyak peneliti, kawasan Indonesia memiliki lingkungan yang nyaman dan berada di bawah garis khatulistiwa.

Hal ini memungkinkan kehidupan keseharian bisa terus berlangsung tanpa terputus oleh musim. Para peneliti telah menemukan berbagai jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia, yaitu:

Pithecanthropus

Pada tahun 1889, seorang geolog Belanda bernama B.D van Rietschoten menemukan tengkorak manusia di daerah Wajak, dekat Tulungagung (Jawa Timur).

Baca juga: Konsep Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Belajar Sejarah

Kemudian Dr. Eugene Dubois yang datang ke Pulau Jawa menemukan fosil di daerah Trinil, dekat Ngawi (Jawa Timur). Fosil pertama yang ditemukan tersebut diberi nama Pithecanthropus erectus yang berarti manusia kera yang berjalan tegak, dikenal juga dengan Manusia Jawa.

Kemudian penelityi Dufjes dan Von Koenigswald berhasil menemukan fosil Pithecanthropus erectus di Perning, Kabupaten Mojokerto (Jawa Timur).

Hasil temuan tersebut kemudian diberi nama Pithecanthropus mojokertensis atau Pithecanthropus robustus. Para peneliti menganggap ini fosil manusia purba paling tua usianya di Indonesia.

Meganthropus

Penemuan fosil manusia purba lain yang agak tua usianya di Indonesia adalah Meganthropus palaeojavanicus (manusia besar tua dari Jawa).

Setelah diteliti, jenis fosil Meganthropus ternyata memiliki tulang rahang bawah yang tegap dan bergeraham besar.

Bila dibandingkan dengan ukuran dan bentuknya, fosil Meganthropus ternyata lebih besar dan berpawakan lebih tegap dibandingkan Pithecanthropus erectus.

Baca juga: Pithecanthropus Erectus, Fosil Manusia Purba Pertama yang Ditemukan di Indonesia

Homo

Terdapat dua jenis fosil Homo yang ditemukan di Indonesia, yaitu:

  • Homo Soloensis

Berdasarkan penelitian, fosil manusia purba ini ditempatkan pada tingkatan yang lebih tinggi daripada Pithecanthropus erectus.

Homo soloensis artinya manusia dari Solo. Homo soloensis diperkirakan telah hidup antara tahun 35000-15000 Sebelum Masehi.

  • Homo Wajakensis

Fosil ini ditemukan di daerah Wajak, Tulungagung (Jawa Timur). Menurut perkiraan para ahli, Homo wajakensis merupakan bentuk perubahan langsung dari Homo soloensis. Jenis manusia purba ini menurunkan penduduk asli Pulau Papua dan sekitarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi