Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Petunjuk Pemakaian Obat

Baca di App
Lihat Foto
Contoh petunjuk pemakaian obat
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Ketika sakit, kamu biasanya diberi obat. Pernahkah kamu membaca tulisan-tulisan yang ada di obat tersebut?

Di setiap obat, biasanya tertera petunjuk pemakaian. Petunjuk yang disertakan bisa pendek atau singkat, bisa juga panjang.

Setiap orang yang meminum obat atau memberikan obat ke orang lain, wajib membaca petunjuk pemakaian.

Sebab, jika penggunaannya tidak sesuai dengan petunjuk yang diberikan, bisa berbahaya. Bukannya malah sembuh, kamu bisa tambah sakit.

Nah, berikut beberapa keterangan yang biasanya ada di obat beserta artinya!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Obat Paten dan Generik, Benarkah Berbeda?

Komposisi

Komposisi adalah kandungan obat-obatan. Komposisi menunjukkan unsur atau bahan apa yang digunakan untuk membuat obat.

Contohnya komposisi "Paracetamol 500 mg", artinya setiap kaplet mengandung paracetamol sebanyak 500 miligram.

Atau kandungan alkohol 8 persen, berarti jumlah alkohol yang digunakan sebanyak 8 persen dari setiap kaplet atau strip atau botol obat.

Indikasi

Indikasi artinya tanda-tanda. Maksudnya, obat diminum jika ada tanda-tanda seperti yang diberikan.

Obat flu dan batuk misalnya, diminum jika ada indikasi demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan batuk tidak berdahak.

Jika sakit yang dialami tidak ada dalam indikasi, maka obat tidak boleh diminum.

Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi obat
Kontraindikasi

Selain indikasi, ada juga kontraindikasi. Kontraindikasi artinya orang-orang dengan indikasi yang tertera dilarang meminum obat ini.

Misalnya, sebuah obat menyertakan kontraindikasi "gangguan fungsi hati, ginjal, jantung, dan diabetes".

Berarti, orang dengan gangguan fungsi hati, ginjal, jantung, dan diabetes dilarang minum obat tersebut.

Baca juga: Fungsi dan Struktur pada Ginjal

Dosis dan aturan pakai

Dosis artinya seberapa banyak obat bisa dikonsumsi. Ada obat yang dosisnya berbeda berdasarkan usia.

Misalnya usia 0-5 tahun dosisnya 1 sendok takar 3 kali sehari Artinya anak usia 0 sampai 5 tahun hanya boleh minum sebanyak 1 sendok takar, sebanyak tiga kali sehari.

Ada juga yang berbeda berdasarkan berat badan. Dosis sangat penting untuk diketahui agar tidak salah pengobatan.

Dosis juga biasanya dinyatakan dalam satuan mililiter. Misalnya tulisan "10-15 ml" artinya obat diminum sebanyak 10 hingga 15 mililiter.

Kemudian ada juga aturan pakai. Aturan pakai juga penting karena obat ada batasan, kondisi, dan waktu khusus untuk mengonsumsinya.

Misalnya tidak boleh diminum lebih dari 3 hari. Atau harus diminum sebelum makan.

Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi
Efek samping

Efek samping adalah dampak yang muncul karena minum obat.

Kita meminum obat agar sembuh. Namun biasanya ada hal-hal tidak mengenakkan yang harus kita rasakan ketika minum obat.

Hal-hal itu disebut dengan efek samping. Misalnya, ketika kamu batuk, pilek, atau demam, obat yang kamu minum biasanya akan membuat ngantuk.

Mengantuk adalah salah satu efek samping dari obat demam. Ada juga pusing, mual, dan lain-lain.

Efek samping penting untuk dibaca sebelum minum obat. Sebab bisa jadi kamu tidak boleh merasakan efek samping yang mungkin terjadi.

Misalnya pengemudi bus atau sopir, tidak boleh minum obat yang menimbulkan efek mengantuk saat kerja. Atau sebaliknya, tidak boleh bekerja setelah minum obat.

Sebab akan berbahaya jika ia mengantuk saat menyetir.

Baca juga: Konsep Sakit: Timbulnya Penyakit dan Kejadian Luar Biasa

Peringatan dan perhatian

Peringatan dan perhatian penting untuk dipahami sebelum minum obat. Dalam peringatan dan perhatian ada petunjuk menyimpan maupun larangan khusus.

Misalnya, simpan di bawah suhu 30 derajat celsius. Ada juga peringatan dilarang mengonsumsi bagi ibu hamil. Atau dilarang minum melebihi dosis.

Peringatan dan perhatian ini wajib dipatuhi.

Kedaluwarsa atau tanggal produksi

Seperti makanan kemasan, obat juga memiliki tanggal kedaluwarsa atau expired.

Jika melebihi tanggal itu, maka obat tidak boleh dikonsumsi lagi.

Jika tidak ada kedaluwarsa, biasanya ada tanggal produksi agar kita tahu kapan obat itu dibuat dan berapa lama setelah tanggal produksi obat boleh dikonsumsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi