KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia saat ini merupakan kelanjutan dari masyarakat yang sudah ada sebelumnya. Turun temurun dari nenek moyang dan mewariskan budayanya kepada masyarakat sekarang.
Di masa lampau, masyarakat sudah hidup secara berkelompok, gotong-royong dan pola kepemimpinannya yang demokratis dan rasional, yaitu primus inter pares.
Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah (2010) karya Junaedi, pola kehidupan masyarakat saat itu dapat berkembang hingga sekarang.
Berikut cara masyarakat prasejarah dalam mewariskan apa yang mereka miliki, yaitu:
- Melalui keluarga
Keluarga merupakan lingkup sosial terkecil, tetapi paling kental dalam hidup kebersamaan. Nilai-nilai dan tatanan kehidupan dibina terus melalui keluarga.
Baca juga: Ciri-Ciri Masyarakat Praaksara
Hal-hal yangterus dibina mengenai cara membuat alat kebudayaan, bahasa, sampai upacara-upacara yang kemudian dilestarikan secara turun-temurun.
- Melalui masyarakat
Masyarakat dapat dibedakan berdasarkan budaya yang ada dan berkembang di dalamnya. Masyarakat prasejarah mewariskan masa lalunya dengan benda-benda kebudayaan, baik dari batu, tulang, atau logam.
Selain itu, mereka juga meninggalkan jejak seperti lukisan di dinding gua, sampah dapur, dan gua tempat tinggal.
Selain peninggalan dalam bentuk benda, masyarakat praaksara juga meninggalkan budaya tidak berwujud benda. Bentuk-bentuknya seperti sistem religi (kepercayaan) dan adat istiadat (bahasa, seni, upacara adat, dan sebagainya).
Kebudayaan itu tidak selamanya ada, ada beberapa yang punah namun juga ada yang tetap dipelihara oleh masyarakat. Misalnya, pemberian sesaji pada tempat keramat, pertunjukan hiburan rakyat, tata cara perkawinan, kematian, dan perhitungan hari baik.
Baca juga: Kehidupan Zaman Sejarah di Indonesia
Lihat Foto
Metode pewarisan masa lalu masyarakat prasejarah
Berikut metode-metode pewarisan masa lalu yang dilakukan masyarakat praaksara, baik keluarga maupun masyarakat:
FolkloreFloklore adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi belum dibukukan.
Ada juga yang mengartikan folklore adalah sebuah cerita tokohnya adalah binatang, makhluk hidup di luar manusia, atau personifikasi abstrak yang mengambil perwatakan kemanusiaan.
Folklore dibedakan menjadi dua, seperti:
- Lisan, misalnya bahasa, teka-teki, dan puisi rakyat.
- Nonlisan, misalnya arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, perhiasan tradisional, dan obat tradisional.
Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci.
Sehingga mitologi adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam.
Baca juga: Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi
LegendaLegenda adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya dihubungkan dengan tokoh sejarah, telah dibumbui dengan keajaiban, kesakitan, dan keistimewaan tokohnya.
Ada empat kelompok legenda, yaitu:
- Legenda keagamaan
- Legenda kegaiban
- Legenda perseorangan
- Legenda lokal
Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi, diceritakan karena berisi petuah, kebaikan mengalahkan kejahatan, ajaran moral, dan petuah bijak lainnya.
UpacaraUpacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama, dan kepercayaan. Jenis upacara dalam kehidupan masyarakat, antara lain upacara penguburan, upacara perkawinan, dan upacara pengukuhan kepala suku.
Lagu-lagu daerahLagu-lagu daerah atau lagu rakyat adalah syair-syair yang ditembangkan dengan irama menarik dalam bentuk lisan. Lagu rakyat dikenal dengan sebutan folksong.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.