Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Amerika Serikat

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock
Ilustrasi Patung Liberty atau Liberty Statue di New York, Amerika Serikat.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara yang berada di Benua Amerika tepatnya di Amerika Utara.

Sejarah berdirinnya Amerika Serikat (AS) cukup panjang sebelum ditemukannya Benua Amerika oleh Cristopher Columbus hingga menjadi negara adi daya.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sebelum Cristopher Colmbus tiba, Amerika telah dihuni oleh orang-orang yang kemungkinan berasal dari Benua Asia.

Kemungkinan penduduk pertama tiba sekitar 20.000 hingga 35.000 tahun sebelumnya dalam serangkaian migrasi dari Asia ke Amerika Utara melalui Selat Bering.

Pada saat orang Eropa pertama muncul, orang-orang pribumi yang dikenal orang Indian telah menyebar dan menduduki bagian Amerika.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada saat Cristopher Columbus tiba 1 Agustus 1498, orang Indian yang sekarang menjadi Amerika Serikat diperkirakan sudah sangat bervariasi.

Baca juga: Sejarah Hari Ini, Kemerdekaan Amerika Serikat

Secara umum dapat dikatakan, bahwa orang Indian Amerika secara keseluruhan memiliki pengaruh penting terhadap peradaban yang ditransplantasikan dari Eropa.

Mereka memiliki budaya yang berbeda antar kelompok masyarakat yang tersebar diberbagai wilayah.

Kedatangan bangsa Eropa

Pada periode penjelajahan, ada beberapa negara Eropa yang melakukan penjelajahan ke Benua Amerika, seperti Portugis, Spanyol, Perancis, atau Inggris.

Spanyol, merupakan negara pertama yang tiba di Benua Amerika melalui ekspedisi Cristopher Columbus. Kemudian ada Belanda, Perancis.

Inggris memiliki klaim teoretis ke daratan Amerika Utara pada 1497 dalam pelayaran John Cabot di lepas Pantai Nova Scotia.

Baca juga: Trump Ditolak Suku Sioux pada Perayaan Hari Kemerdekaan AS

Namun, pada kenyataannya mereka tidak memiliki sarana maupun keinginan untuk mendkung klaim itu selama abad ke-16.

Selama bertahun-tahun mengalami kegagalan, akhirnya mendirikan koloni Jamestown pada 1607.

propagandis Inggris bekerja keras untuk meyakinkan publik bahwa penyelesaian di Amerika akan menghasilkan kekayaan instan dan mudah dieksploitasi.

Imperialis Inggris berpikir untuk menetap di Benua Amerika untuk membatasi ekspansi Spanyol.

Karena setelah terbukti bahwa Amerika adalah tempat yang cocok untuk pemukiman, beberapa orang Inggris melakukan perjalanan ke koloni-koloni tertentu.

Ada juga orang Inggris, terutama yang berasal dari kelas bawah dan menengah.

Mereka berharap Benua Amerika akan memberi peluang ekonomi yang meningkat dalam bentuk tanah bebas atau murah.

Baca juga: Trump Rayakan Hari Kemerdekaan AS, 7.500 Orang Diperkirakan Hadir

Pada akhir 1610, Inggris mengirimkan sekitar 50.000 narapidana ke koloni di Amerika.

Perkembangan koloni merupakan hal buruk bagi penduduk asli Amerika. Mereka kehilangan tempat tinggal dan meninggal saat terjadi konflik.

Setelah koloni di Virginia didirikan, kemudian koloni-koloni di Amerika berkembang besar. Pada 1733 terdapat 13 koloni di Amerika.

Mereka memiliki kekuasaan dan sumber daya alam yang ada di Amerika.

Revolusi Amerika

Pada 1776, terjadi Revolusi Amerika. Revolusi Amerika timbul karena buruknya hubungan antara negara koloni dengan negara induk (pemerintah Inggris).

Inggris berpendapat jika kaum kaloni tidak berhak mempunyai pemerintahan sendiri.

Karena peranan mereka hanya untuk kepentingan Inggris. Pemerintah Inggris kemudian mencabut hak-hak kemerdekaan koloni, memberikan pajak yang besar, dan tidak memberikan perwakilan dalam pemerintah.

Baca juga: Rayakan Hari Kemerdekaan AS, Warga Texas Bisa Bikin Klaster Covid-19 Meningkat 

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Inggris dengan melarang koloni-koloni berdagang sangat memberatkan.

Bahkan beberapa peraturan dikeluarkan dan itu sangat merugikan kaum kolonis.

Permusuhan Inggris dan kaum kolonis semakin meruncing. Pasukan Inggris semakin sombong dan menyerang massa.

Dikutip History, pada 19 April 1775 pertempuran terjadi antara pasukan atau Milisi Patriot yang dibentuk Massachusetts dengan Inggris di Lexington.

Sejak saat itu Revolusi Amerika dimulai, gagasan dan keinginan untuk merdeka dari Inggris terus menguat di pemimpin negara bagian AS.

Pada 4 Juli 1776, Thirteen Colonies mendeklarasikan kemerdekaan dari kerajaan Inggris yang disahkan oleh Kongres Kontinental Kedua. Sebanyak 13 koloni setuju terhadap Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat.

Sejak itu, AS resmi lepas dari Inggris, meski sejumlah perang masih terjadi setelah deklarasi kemerdekaan.

Pada 1789, George Washington, presiden Konvensi Konstitusi, terpilih sebagai presiden pertama Amerika Serikat.

Baca juga: Ini Skenario Trump dalam Pilpres AS 2020 

Dalam buku Making Globalization Work (2006), dalam deklarasi Amerika tidak mengatakan, semua warga Ameriak diciptkan sama, tetapi semua manusia diciptkan sama.

Para pendiri bangsa sangat peduli akan kemestaan prinsip-prinsip yang mereka buat dengan sebaik-baiknya.

Sejak berdirinya Amerika Serikat telah mendapatkan manfaat dari globalisasi. Migrasi massal pekerja menuju pantai-pantainya, yang didukung modal dan gagasan dari luar negeri.

Isi pokok Deklarasi Kemerdekaan Amerika:

"Kami menganggap kebenaran-kebenaran mutlak, bahwa semua orang diciptakan sama, bahwa meraka oleh Tuhan dikaruniai beberapa hak tertentu yang tak dapat diganggu gugat, bahwa diantaranya adalah hidup, kemerdekaan, dan usaha mencapai kebahagiaan. Bahwa untuk melindungi hak-hak itu, pemerintah harus didirikan oleh orang-orang yang menerima kekuasaannya dengan persetujuan meraka yang diperintah, bahwa manakala suatu pemerintah justru merusak tujuan-tujuan ini, maka adalah hak rakyat untuk mengubah atau menghapuskan dan mendirikan suatu pemerintahan baru.” 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi