Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Arsitektur Peradaban Hindu-Buddha di Nusantara

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf
Ilustrasi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Candi-candi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dapat menjadi bukti jejak arsitektur peradaban Hindu dan Buddha di Nusantara.

Denah candi-candi Hindu umumnya terdiri dari candi induk dan candi perwara yang biasanya berjumlah tiga. Meskipun beberapa candi lainnya sudah tidak utuh keberadaannya sekarang ini.

Pulau Jawa

Dilansir dari jurnal Jejak-Jejak Peradaban Hindu-Budha di Nusantara (2014) karya Titi Surti Nastiti, berikut daftar beberapa candi yang masih bisa dinikmati:

DI Yogyakarta

Berikut beberapa candi di Daerah Istimewa Yogyakarta:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Candi Kedulan
  2. Candi Sambisari
  3. Candi Kadioska
  4. Candi Morangan
  5. Candi Mantup
  6. Candi Ijo
  7. Candi Gampingan

Baca juga: Candi Borobudur, Bangunan Indonesia asli yang Berupa Punden Berundak

Jawa Tengah

Berikut beberapa candi di Jawa Tengah:

  1. Candi Borobudur
  2. Candi Prambanan
  3. Candi Losari
  4. Candi Lawang
  5. Candi Bulus
  6. Candi Kuwung
Jawa Timur

Berikut beberapa candi di Jawa Timur:

  1. Candi Sawentar
  2. Candi Sanggar
  3. Candi Tegalrandu

Dari semua candi tersebut yangh paling menarik adalah denah kompleks Candi Ijo. Candi Ijo terdiri dari enam kelompok bangunan candi. Candi utama dengan ketiga perwaranya terletak di teras tertinggi.

Lihat Foto
kebudayaan.kemdikbud.go.id
Pura Kehen terletak di Banjar Pakuwon, Desa Cempaga, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali
Bali

Di Bali, terdapat bangunan suci yang terletak di atas sebuah batur (tumpukan batu) dengan denah persegi panjang. Candi tersebut bersanam Candi Brahma karena diperkirakan di ruang utamanya ditempatkan Dewa Brahma berkepala empat.

Baca juga: Jejak Agama Peradaban Hindu-Buddha di Nusantara

Di selatan Candi Brahma terdapat sebuah kolam terbuat dari batu padas dan tengah kolam terdapat batur yang diperkirakan sebagai tempat lingga-yoni.

Di Bali, sepanjang Sungai Wos banyak menyimpan arca-arca dewa agama Hindu-Budha, lingga-yoni, dwarapala, dan lain-lain.

Tinggalan arkeologis yang ditemukan adalah pertapaan Campuan-Ubud yang berjumlah tiga buah, ceruk pertapaan Jukut Paku berjumlah empat buah, dan Candi Jukut Paku yang diapit oleh tiga ceruk.

Nusa Tenggara Barat

Di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat ditemukan struktur bangunan yang diperkirakan bangunan suci agama Hindu di Situs Dorobata.

Kemudian 500 meter dari Situs Dorobata ditemukan struktur dan sebaran bata yang jenisnya sama dengan yang ditemukan di Situs Dorobrata.

Baca juga: Awal Pengaruh Hindu Buddha di Nusantara

Lihat Foto
kebudayaan.kemdikbud.go.id
Reruntuhan Candi Pancahan di Sumatera Barat
Sumatera

Di Sumatera Utara, ditemukan Candi Simangambat dengan ukuran 4 x 4 meter dan pintu candi di sisi timur. Terbuat dari bata di bagian dalam dan batu pasir di bagian luar.

Candi Simangambat merupakan satu-satunya candi di Sumatera yang arsitekturnya mirip dengan candi-candi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Diduga candi ini dibangun pada jaman yang sama dengan candi-candi di Jawa Tengah, yaitu sekitar abad ke-9-10 Masehi.

Baca juga: Kehidupan Masyarakat Masa Hindu Buddha

Selain bercorak Hindu, juga terdapat bangunan-bangunan suci di Padang Lawas yang berlatar Buddha Tantrayana dan Wajrayana.

Di Sumatera Barat sebagian besar agama Buddha. Umumnya, candi-candi tersebut baik yang berlatar agama Hindu maupun agama Buddha dibuat dari bata.

Candi-candi di Sumatera Barat kebanyakan ditemukan di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Dharmasraya. Ditemukan enam buah candi berlatar agama Buddha Tantrayana. Selain itu di Kecamatan Rao terdapat reruntuhan candi yang diduga juga berlatar agama Buddha.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi