Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

Baca di App
Lihat Foto
kemdikbud.go.id
Kolonialisme dan imperialisme
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Memiliki lokasi yang strategis menjadikan Indonesia banyak disinggahi pedagang dari negara lain. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara yang kaya rempah-remph. Dengan alasan itu, banyak negara yang ingin mengambil kekuasaan di wilayah Indonesia. 

Awal penjajahan di Indonesia dilakukan oleh bangsa Eropa yang erat kaitannya denan kolonialisme dan imperialisme. Tahukah kamu pengertian kolonialisme dan imperialisme? Berikut pejelasannya: 

Pengertian kolonialisme

Kolonialisme berasal dari bahsa latin colonial yang artinya pertanian atau permukiman. Dikutip dari Hermeneutika Pascakolonial (20014) oleh Mudji, pngertian kolonialisme adalah politik yang dilakukan oleh suatu koloni bagian dari imperium. 

Kata kolonialisme diartikan sebagai penakluk dan penguasaan atas tanah serta harta penduduk asli yang dilakukan penduduk pendatang. Hal ini akibat dari orang-orang Romawi yang berada di negeri-negeri lain dengan mempertahankan kewarganegaraan mereka. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umumnya, pembentukan komunitas atau koloni baru dalam masa kolonialisme ditandai dengan usaha mebubarkan dan membentuk kembali komunitas yang ada. Caranya dengan praktek perdagangan, pembunuhan massal, perbudakan, penjarahan, dan pemberontakan. 

Sejarah perkembangan kolonialisme ketika Vasco da Gama dari Portugis berlayar ke India pada 1498. Di awali dengan pencarian jalan ke timur untuk mencari sumber rempah-rempah, sehingga perlombaan mencari tanah jajahan dimulai.

Baca juga: Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial-Budaya

Kuasa Barat Portugis dan Spanyol kemudian diikuti Inggris dan Belanda berlomba-lomba mencari daerah penghasil rempah-rempah dan menguasainya.

Namun seiring berjalannya tahun, tujuan penguasaan wilayah tidak hanya untuk kepentingan ekonomi saja tetapi beralih ke penguasaan atau penjajahan politik. Hal tersebut didorong dengan kebutuhan menyelesaikan perang saudara, pertikaian, dan lainnya. 

Kolonialisme berkembang pesat setelah Perang Dunia I. Sejarah kolonialisme Eropa dibagi dalam tiga peringkat, yaitu:

Lihat Foto
pinterest.com
Ilustrasi
Pengertian imperialisme

Imperialisme berasal dari kata imperator yang artinya memerintah. Pengertian imperialisme adalah sistem dalam dunia politik dengan tujuan menguasai negara lain untuk memperoleh kekuasaan dan keuntungan. 

Istilah imperialisme diperkenalkan pada tahun 1830 oleh penulis Inggris dalam menerangkan dasar-dasar perluasan Kerajaan Inggris. 

Baca juga: Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Pendidikan

Orang Inggris menganggap merekalah yang paling berkuasa karena banyak menguasai dan menjajah di wilayah Asia dan Afrika.

Orang-orang Inggris menganggap bahwa penjajahan bertujua untuk membangun negara jajahan yang masih terbelakang. Sistem imperialisme merujuk pada hubungan ekonomi dan politik antarnegara kaya dan berkuasa. 

Sistem imperialisme mengawal dan menguasau negara lain yang dianggap miskin, tujuannya untuk mengeksploitasi sumber daya yang ada dan menambahkan keuntungannya sendiri. 

Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebudayaan Barat ke seluruh dunia.

Sehingga imperialisme bukan hanya dilihat sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi faktor pendorong pembaharuan, seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan, dan sistem pemerintah.

Imperilisme dibedakan dalam dua kategori, yaitu:

Imperilisme kuno

Negara-negara yang berhasil menguasai negara-negara lain atau yang memiliki suatu imperium seperti Romawi, Turki Usmani, China, Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Perancis yang memperoleh jajahan di Asia, Amerika, dan Afrika sebelum 1870.

Tujuan imperialisme kuno selain ekonomi, juga termasuk faktor agama dan kejayaan.

Baca juga: Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Bidang Politik-Ekonomi

Imperialisme modern

Bermula setelah Revolusi Industri di Inggris tahun 1870. Hal yang menjadi pendorong adalah adanya kelebihan modal dan barang di negara-negara Barat.

Selepas 1870, negara-negara Eropa berlomba mencari daerah jajahan di wilayah Asia, Amerika, dan Afrika. Mereka mencari wilayah jajahan sebagai wilayah penyuplai bahan baku dan sebagai daerah pemasaran hasil industri mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi