Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dunia II: Munculnya Negara Fasis

Baca di App
Lihat Foto
Ladislav Luppa via Wikipedia
Benito Mussolini dan Adolf Hitler di Berlin 1937.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Perang Dunia I menyebabkan timbulnya Perang Dunia II. Banyak negara yang rugi akibat Perang Dunia I. Semua negara mengalami krisis ekonomi dan politik.

Dalam kondisi perekonomian yang terpuruk, mereka bangkit dengan cara diktator serta menganut paham ultranasionalisme. Paham ultranasionalisme adalah paham nasionalisme yang diterapkan secara berlebihan.

Menurut buku History of The World War (2019) karya Saut Pasaribu, negara yang menganut paham ultranasionalisme adalah Jerman dengan Libensraum, Italia dengan Irredenta, dan Jepang dengan Hakko I Chiu.

Dengan paham itu, tiga negara tersebut menjadi fasis, sehingga merasa berhak untuk menguasai negara dan bangsa lain demi meningkatkan kesejahteraan negaranya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasisme adalah suatu paham yang mengutamakan negara di atas segalanya untuk negara. Sehingga pengertian negara fasis yaitu negara yang menganut paham absolut atau mutlak.

Baca juga: Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia I

Negara dijalankan secara diktator dan sistem ekonomi yang dipakai adalah ekonomi terpimpin. Berikut tiga negara fasis yang terjadi akibat Perang Dunia I:

Jerman

Kemunculan fasis di Jerman karena berdirinya Partai Buruh Jerman di Munich, yaitu Deutsche Arbeiter Partij oleh Adolf Hitler. Berkembang menjadi partai National Sozialistiche Deutsche Arbeiter Partij dan dikenal dengan Partai Nazi.

Partai ini menganut pandangan chauvinisme, menganggap dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Berikut beberapa penyebab mumculnya fasisme di Jerman:

Pada 30 Januari 1933, Hitler diangkat sebagai konselir Jerman. Selama menjabat sebagai konselir, Hitler bercita-cita mewujudkan kembali kejayaan Jerman.

Baca juga: Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II

Salah satu upayanya adalah mengangkat dirinya sebagai pemimpin dan memperkuat Partai Nazi. Berikut beberapa tindakan Hitler:

Keberhasilan dan tumbuhnya rasa percaya diri Jerman menyebabkan Jerman melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah negaranya. Nazi Jerman menerapkan politik Libensraum, yaitu politik mencari daerah ruang hidup yang lebih luas.

Baca juga: Mengapa Jepang Menerapkan Ekonomi Perang

Lihat Foto
Wikipedia
Pemimpin fasis Italia, Benito Mussolini.
Italia

Kemunculan fasis di Italia berawal dari kepemimpinan Benito Mussolini. Dirinya mendirikan Fascis Italiani di Combattimento atau Partai Fascis yang revolusioner.

Pada 1922, partai tersebut berhasil memenangkan pemilu dan Benito dilantik menjadi Perdana Menteri oleh Raja Victor Immanuel III.

Dalam perkembangannya, Benito memaksa raja untuk menyerahkan tahta kerajaan kepadanya. Ia mengukuhkan dirinya sebagai Il Duce atau sang pemimpin.

Berikut hal-hal yang dilakukan Benito Mussolini untuk mencapai kejayaan Italia:

Baca juga: Perang Dingin: Faktor, Persaingan, dan Dampaknya

Jepang

Fasisme Jepang dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo pada pemerintahan Kaisar Hirohito. Di masa itu Jepang mengalami kemajuan di bidang perdagangan, industri, dan militer.

Bangsa Jepang menganggap dirinya keturunan Dewa Matahari dan menganggap bangsa lain lebih rendah. Dengan pedoman itu, Jepang melancarkan politik ekspansi ke negara-negara maju di kawasan Asia.

Dalam melancarkan politiknya, Kaisar Hirohito melakukan beberapa usaha, sebagai berikut:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi