Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kerja Alat Pendeteksi Kebohongan, Jawaban Soal TVRI 20 Juli SMA

Baca di App
Lihat Foto
Sains Bro
Tangkapan layar Progam dari Rumah yang tayang di TVRI pada Senin, 20 Juli 2020 dengan membahas materi Berbohong untuk SMA.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah yang tayang di TVRI pada Senin, 20 Juli 2020 membahas mengenai Berbohong untuk SMA dan sederajat.

Pada pembahasan tersebut terdapat tiga pembahasan dan pertanyaan.

Berikut soal dan jawaban materi ketiga:

Soal: Jelaskan cara kerja alat pendeteksi kebohongan (poligraf) digital!

Baca juga: Mengapa Pasien Covid-19 Kerap Menyangkal dan Berbohong? 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban: Poligraf biasa disebut life detector adalah alat yang memantau reaksi visiologi seseorang.

Faktanya alat ini tidak sepenuhnya bisa mendeteksi kebohongan secara langsung, melainkan mendeteksi tanda-tanda bahwa seseorang dapat melakukan penipuan kepada pewawancara.

Informasi itu kemudian digunakan bersama segala sesuatu yang diketahui tentang orang tersebut untuk membentuk gambaran yang lebih jelas, apakah mereka jujur atau berbohong.

Alat pendeteksi kebohongan ini biasa dipakai oleh Badan Intelejen, kepolisian, dan lembaga penegakan hukum lainnya.

Poligraf pertama kali ditemukan oleh James Mckenzie pada 1902. Kemudian dikembangkan lagi pada 1921 oleh seorang petugas kepolisian.

Poligraf modern mengukur berbagai perubahan fisik seperti denyut nadi dan pernapasan serta tekanan darah.

Baca juga: Keluarga Pasien Berbohong, Marah dan Berkacak Pinggang pada Petugas Medis Saat Ditanyai Riwayat 

Cara kerja alat pendeteksi kebohongan dengan mencatat dan merekam seluruh respon tubuh secara simultan ketika seseorang diberi pertanyaan.

Secara sederhana ketika seseoarang berbohong ucapan yang dikeluarkannya akan menghasilkan reaksi psikologis di dalam tubuh yang akan mempengaruhi kerja organ tubuh, seperti jantung, kulit, dan lainnya.

Melalui sensor yang dihubungan pada bagian tubuh atau organ tersebut maka diketahuilah grafik perubahan fungsi organ.

Diantaranya grafik bernapas, detak jantung, tekanan darah, atau keringat.

Pemeriksaan dengan poligraf umumnya mencapai dua jam. Untuk tingkat keakuratannya hingga 90 persen.

Beberapa sensor yang terhubung dengan kabel-kabel pada alat poligraf dipasang ditubuh sesorang yang akan diuji, yakni: 

Baca juga: Dua Kali Diperiksa, Pacar Yodi Editor Metro TV Diduga Berbohong kepada Polisi

Setelah alat pemasangan selesai, kemudian penguji memberikan beberapa pertanyaan kepada
seseorang yang diuji.

Penguji akan membaca grafik dan mengetahui apakah ada reaksi yang tidak normal atau fluktuatif.

Fluktuasi yang terbaca oleh alat poligraf akan menentukan apakah seseoran berbohong atau jujur.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi