Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosiologi: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
ilustrasi.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu pengetahun atau ilmu tentang sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.

Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berati kawan atau teman, dan kata Yunani yaitu logos yang memiliki arti pengetahuan.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari masyarakat, interaksi dan proses yang melestarikan dan mengubahnya.

Sosiologi melakukan ini dengan memeriksa dinamika bagian-bagian masyarakat penyusun seperti institusi, komunitas, populasi, gender, ras atau kelompok umur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosiologi juga mempelajari status sosial atau stratifikasi, gerakan sosial, dan perubahan sosial serta gangguan sosial dalam bentuk kejahatan, penyimpangan, dan revolusi.

Baca juga: Manfaat Belajar Sosiologi

Kehidupan sosial sangat mengatur perilaku manusia, sebagian besar karena manusia tidak memiliki naluri yang memandi sebagain besar perilaku hewan.

Karena manusia bergantung pada institusi dan organisasi sosial untuk menginformasikan keputusan dan tindakan mereka.

Mengingat peran penting yang dimainkan organisasi dalam mempengaruhi tindakan manusia, adalah tugas sosiologi untuk menemukan bagaimana organisasi memengaruhi perilaku orang, bagaimana mereka dibentuk, atau bagaimana organisasi berinteraksi satu sama lain,

Di antara struktur organisasi yang paling mendasar adalah lembaga ekonomi, agama, pendidikan, dan politik, serta lembaga yang lebih khusus seperti keluarga, komunitas, militer, kelompok teman sebaya, klub, dan asosiasi sukarelawan.

Sejarah perkembangan sosiologi

Sosiologi didirikan oleh orang-orang Yunani kuno. Awalnya merupakan bagian dari filsafat sosial.

Baca juga: Biografi dan Pemikiran Auguste Comte, Bapak Sosiologi

Karena pada waktu itu pembahasan tentang masyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum saja, seperti perang, konflik sosial.

Dalam perkembangannya pembahasan masyarakat meningkat lebih mendalam, seperti tentang susunan kehidupan yang diharapkan, norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.

Dalam buku Sosiologi: Menyelami Sosial di Masyarakat (2007), pada abad ke-19 seorang filsuf asal Prancis bernama Auguste Comte mengemukakan kekhawatirannya atas keadaan masyarakat Prancis setelah pecahnya Revolusi Prancis.

Dampak revolusi tersebut selain menimbulkan perubahan positif dengan munculnya iklim demokrasi juga mendatangkan perubahan negatif.

Perubahan negatif berupa konflik antarkelas yang mengarah pada anarkisme di dalam masyarakat.

Konflik tersebut dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan masyarakat dalam mengatasi perubahan atau hukum-hukum seperti dalam mengatur stabilitas masyarakat.

Baca juga: Kedudukan Sosiologi di Antara Ilmu-ilmu Lain

Dengan kondisi seperti itu, Auguste Comte menyarankan agar penelitian tentang masyarakat ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri.

Dari sinilah lahir sosiologi sebagai ilmu yang paling muda dalam ilmu-ilmu sosial.

Istilah sosiologi dipopulerkan Auguste Comte dalam bukunya berjudul Cours de Philosophe Positive (1830).

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa obyek sosiologi adalah manusia atau masyarakat secara keseluruhan.

Sosiologi kemudian menjadi ilmu yang berkembang di Eropa, khususnya di Jerman dan Perancis.

Ciri-ciri sosiologi

Berikut adalah ciri-ciri mengenai sosiologi:

  • Empiris

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan tidak bersifat spekulatif.

Baca juga: Kisi-kisi UN 2020 SMA Jurusan IPS: Mapel Sosiologi

  • Teoritis

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang dibangun menjadi sebuah teori yang disusun secara logis.

Di mana untuk bertujuan mencari sebab akibat dari suatu fenomena sosial.

  • Kumulatif

Kumulatif bersangkutan dengan kumulasi atau bersifat menambah.

Sehingga sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang dinamis, berkembang dari teori yang sudah ada.

Kemudian dikritisi, diperbaiki agar teori tersebut dapat lebih relevan dengan mengikuti perkembangan zaman.

  • Non etis

Dalam ciri-ciri non etis, sosiologi membahas na suatu permasalahan sosial tanpa mempersoalkan nilianya yaitu baik atau buruknya suatu persoalan yang dibahas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Britannica, KBBI
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi