Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Loetoeng Kasaroeng: Film Pertama Buatan Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
kompasiana.com
film Lutung Kasarung pertama kali dibuat oleh orang Belanda tahun 1926
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Sejarah film bioskop di Indonesia tidak bisa lepas dari Loetoeng Kasaroeng atau Lutung Kasarung.

Lutung Kasarung merupakan legenda masyarakat dari Parahyangan, yang sering ditampilkan dalam seni pantun Sunda.

Berdasarkan catatan sejarah perfilman di Indonesia, Loetoeng Kasaroeng adalah film pertama yang diproduksi di Indonsia, yang waktu itu masih bernama Hindia Belanda.

Dalam buku Indonesia Poenja Tjerita (2016) karya Eka Saputra, saat itu masih era film bisu dan hitam putih.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film yang ditayangkan di bioskop hanya berupa gambar bergerak tanpa ada suara sama sekali. Film bisu ini dirilis pada 1926 oleh NV Java Film Company, dengan dua sutradara asal Belanda, G Kruger dan L Heuveldrop.

Meski disutradarai oleh orang Belanda, para pemain film atau aktor dan aktrisnya diambil orang pribumi. Film Loetoeng Kasaroeng tercatat pernah dibuat ulang dua kali, 1952 dan 1983.

Diputar di bioskop

Pada September 1926, Harian De Lecomotief menuliskan bahwa film Loetoeng Kasaroeng merupakan tonggak pertama dalam industri sinema Hindia Belanda dan patut di disambut dengan penuh perhatian.

Pemain film tersebut adalah orang-orang pribumi yang dipilih dengan seksama dari golongan priyayi yang berpendidikan.

Pengambilan film dilakukan di suatu tempat yang dipilih dengan cermat, kira-kira dua kilometer sebelah barat Kota Padalarang.

Pada 31 Desember 1926 sampai 6 Januari 1927, pertama kalinya film Loetoeng Kasaroeng diputar di Bioskop Majestic, Jalan Braga, Bandung.

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara

Bioskop tersebut didirikan untuk keperluan memuaskan hasrat pada meneer akan sarana hiburan, di samping sarana perbelanjaan.

Bioskop Majestic dibangun sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kawasan Jalan Braga, area belanja bergengsi bagi pada meneer Belanda pemilik perkebunan.

Lihat Foto
kompasiana.com
Selebaran film Loetoeng Kasaroeng
Pemutaran film

Di Bioskop Majestic, sebelum pemutaran film didahului dengan promosi menggunakan kereta kuda sewaan. Kereta tersebut berkeliling kota membawa poster film dan membagikan selebaran.

Pawai kereta kuda menjadi hiburan tersendiri terutama bagi anak-anak. Pemutaran film dimulai pukul 19.30 dan 21.00 WIB.

Sebelum diputar, orkes musik mini yang disewa pihak pengelola memainkan lagu-lagu gembira di pelataran bioskop untuk menarik perhatian.

Baca juga: Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam

Menjelang film akan diputar, orkes mini pindah ke dalam bioskop untuk memainkan musik latar dari film, hal ini karena saat itu film masih bisu.

Kisah Loeteoeng Kasaroeng berisi nasihat untuk tidak memandang sesuatu dari kulitnya saja.

Purbasari diejek karena memiliki kekasih seekor lutung (Guru Minda), sedangkan kakanya Purbararang membanggakan kekasihnya, Indrajaya yang seorang manusia.

Ternyata lutung itu sebetulnya pangeran tampan, titisan dewi Sunan Ambu. Guru Minda jauh lebih tampan dari Indrajaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi