Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kapal Selam Memiliki Jangkar?

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi PT PAL Indonesia
Kapal selam Alugoro saat bersiap menjalani tahapan NDD, Senin (20/1/2020)
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kapal selam merupakan kapal laut yang mampu mendorong dirinya sendiri baik di bawah air maupun di permukaan air.

Kemampuan ini sangat unik dan dinilai berbeda dibandingkan kapal lainnya.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, kapal selam pertama kali menjadi transportasi dalam perang angkatan laut selama Perang Dunia I (1914-1918).

Saat itu Jerman menggunakan kapal selam untuk menghancurkan kapal dagang yang ada di permukaan. Dalam serangannya, kapal selam menggunakan senjata utama, yaitu torpedo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Torpedo merupakan misil bawah air yang dapat bergerak sendiri dengan titik koordinat yang sudah ditentukan.

Lalu, apakah kapal selam memiliki jangkar?

Sama seperti kapal pada umumnya, tentu kapal selam tetap memiliki jangkar. Kapal selam membutuhkan jangkar untuk alasan yang sama seperti kapal-kapal lain.

Setiap saat kapal selam perlu mempertahankan posisi di permukaan, tetapi kebetulan tidak berada di dekat dermaga atau kapan lainnya. Sehingga jangkar digunakan sat itu.

Namun, ketika kapal sedang menyelam, jangkar tidak digunakan. Tetapi terkadang kapal selam harus muncul ke permukaan, sehingga jangkar tetap berguna.

Dalam buku Mengapa Hidung Anjing Basah? (2006) karya David Feldman, kapal selam yang berada di permukaan air akan tidak stabil.

Di bawah laut yang bergolak dengan jangkar dutambatkan, kapal itu akan cenderung menempatkan dirinya tegak lurus arah angin. Sebuah jangkar mungkin bisa menolong mengurangi turbulensi pada permukaan air.

Ketidakstabilan terburuk pada kapal selam biasanya terjadi pada proses menyelam atau muncul ke permukaan. Saat pusat gravitasi dan daya apung berubah, maka kapal selam akan semakin goyah.

Lihat Foto
shutterstock.com
Ilustrasi kapal selam
Prinsip desaian kapal selam

Tiga hal utama dalam desain kapal selam, yaitu:

Peningkatan kecepatan membutuhkan peningkatan daya. Hambatan pada kapal selam adalah fungsi dari luas permukaannya.

Kapal selam harus bisa menyelam dengan kedalaman yang tinggi. Selain itu, kapal selam juga harus memiliki sonar yang kuat sehingga dapat beroperasi di beberapa lapisan laut yang berbeda.

Kedalaman yang lebih besar membutuhkan lambung yang lebih kuat dan peningkatan daya membutuhkan pembangkit listrik yang lebih kuat.

Sampai akhir 1950-an, kapal selam biasanya terdeteksi oleh sonar aktif, yaitu dengan gelombang suara memantul dari lambung mereka.

Karena gelombang suara ini juga dapat dideteksi oleh kapal selam yang diburu, mereka memberi peringatan bahwa itu dalam bahaya serangan.

Sehingga sebuah kapal selam harus memiliki pembungkam atau berjalan senyap. Pompa rekator air bertekanan dirancang ulang menjadi lebih tenang dan beberapa mesin berat ditaruh pada ruang kedap suara.

Bagian lambung juga dilapisi dengan bahan penyerap suara. Bahkan pelapis yang relatif sederhana dapat secara drastis mengurangi keefektifan torpedo pelacak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Britannica
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi