Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permasalahan yang Terjadi di Laut Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/MASRIADI
Tiga kapal berbendera Malaysia yang melakukan ilegal fishing sesaat sebelum diledakkan di perairan Langsa, Aceh, Selasa (5/4/2016)
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara maritim. Karena sebagian besar wilayah Indonesia merupakan perairan yang luas.

Kondisi itu menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi besar di bidang lautan.

Dengan kondisi laut yang begitu luas berpotensi juga timbulannya permasalahan yang terjadi di laut Indonesia.

Dalam buku Mewujudkan Poros Maritim Dunia (2015) karya Andi Iqbal Burhanuddin, sejarah menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara maritim dengan kekayaan sumber daya alam kelautan yang melimpah.

Sehingga selama beberapa abad lamanya, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan peradaban di wilayah Nusantara memiliki kekuatan ekonomi dan politik dengan berbasis pada sumber daya kelautan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Indonesia sebagai Negara Maritim, Apa Maksudnya?

Oleh karena itu penguatan Indonesia menuju negara maritim yang kuat diperlukan berbagai terobosan untuk mendayagunakan sumber daya kelautan secara optimal.

Namun, harus disadari bahwa mengelola sumber daya kelautan memang tidak semudah membalikan telapak tangan.

Permasalahan kelautan di Indonesia

Isu dan masalah yang harus dikelola sangat kompleks, sehingga membutuhkan pengelolaan terhadap dinamika yang ada.

Berikut beberapa permasalahan laut di Indonesia:

Ilegal fishing atau penangkapan atau mencuri ikan secara ilegal (melanggar hukum) marak terjadi di wilayah kelautan Indonesia.

Baca juga: 13 Desember 1957, Deklarasi Juanda Jadi Titik Balik Kelautan Indonesia

Di mana dilakukan oleh nelayan negara lain yang masuk ke wilayah kelautan Indonesia untuk menangkap ikan secara ilegal.

Itu menjadi ancaman bagi kelautan Indonesia, adanya ilegal fishing jelas merugikan bagi bangsa Indonesia.

Penangkapan ikan secara ilegal tidak hanya terjadi laut Indonesia, tapi juga menjadi masalah besar yang dihadapi banyak negara.

Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berusah mencegah masuknya kapal-kapal asing ke wilayah laut Indonesia untuk mencuri ikan.

Bahkan ketika ada yang tertangkap, kapal ditenggelamkan dan orangnya diproses hukum.

  • Masalah sampah

Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah terbesar di laut.

Dikutip situs Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sampah plastik menjadi komponen terbesar sampah laut.

Baca juga: 3 Pembagian Wilayah Laut Indonesia

Sampah laut terdapat di semua habitan laut, mulai kawasan-kawasan padat penduduk hingga lokasi-lokasi terpencil yang tidak terjamah manusia.

Dari pesisir dan kawasan air dangkal hingga palung-palung laut dalam.

Kepadatan sampah laut beragam dari satu lokasi ke lokasi lain dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia, kondisi perairan atau cuaca, struktur dan perilaku permukaan bumi.

Sampah yang masuk ke laut umumnya mengandung banyak plastik dan logam yang mengalami proses pelapukan dan penguraian yang cukup lama yaitu 50 – 400 tahun.

Secara umum sampah laut berdampak sektor ekonomi dan pariwisata, mengganggu kehidupan biota laut dan ekosistem pesisir dan kesehatan manusia.

Banyak biota yang memakan plastik (entangled) dan terjerat plastik (ingestion).

  • Perburuan ikan dengan cara merusak (destructive fishing)

Perburuan atau penangkapan ikan dengan cara merusak juga marak terjadi di wilayah laut Indonesia.

Baca juga: Daftar Laut Indonesia dan Manfaat Laut

Cara yang seringh ditemukan dengan menggunakan bahan yang berbahaya seperti portas dan sianida.

Ada juga yang menggunakan bahan peledak. Itu semua jelas dapat merusak sumber daya ikan dan lingkungan laut.

Selain itu dilakukan penangkapan ikan berlebihan.

Dilansir National Geographic, WWF mengatakan lebih dari 30 persen ikan dunia telah ditangkap secara cuma-cuma.

Beberapa ikan seperti tuna sirip biru Atlantik dibur secara berlebihan sehingga spesiesnya kini terancam punah.

  • Perburuan Hiu

Baca juga: Kekayaan Laut Natuna, Menyimpan Banyak Keramik Kuno

Meski sudah ada larangan, namun perburuan atau penangkapan hiu di perairan Indonesia semakin marak.

Mereka berburu hiu jenis apapun untuk diambil siripnya dan kemudian dijual.

Kondisi itu menjadikan Indonesia sebagai eksportir sirip hiu terbesar di dunia.

Kampanye Stop Shark Finning gencar dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak.

Negara-negara Uni Eropa juga telah melarang penuh upaya pemanfaatan hiu guna menjaga populasi predator tersebut di alam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi