Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Per Kapita, Pendapatan Nasional yang Dibagi Jumlah Penduduk

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Indonesia
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

 

KOMPAS.com - Pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk adalah pendapatan per kapita.

Pendapatan per kapita merupakan salah satu istilah dalam bidang ilmu ekonomi dan tidak asing bagi masyarakat.

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata semua penduduk di suatu negara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendapatan per kapita merupakan pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk.

Dalam buku Successful Financial Planner (2009) karya Adler N. Manurung, pendapatan per kapita berfungsi untuk mengukur nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi nasional.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu juga untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara secara luas. Pendapatan per kapita dilaporkan sebagai bentuk nyata pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Apa itu Resesi Ekonomi?

Secara sederhana, pendapatan per kapita akan menunjukkan rata-rata pendapatan setiap warga Indonesia yang produktif (usia kerja) berdasarkan indikator ekonomi makro.

Pendapatan per kapita di dapatkan dari pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah pendudul di negara tersebut.

Pendapatan per kapita juga merefleksikan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. PDB dan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendapatan per kapita.

Tolak ukur kemakmuran dan pembangunan

Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara.

Naiknya pendapatan per kapita bisa mencerminkan bahwa negara atau lebih spesifiknya masyarakat lebih makmur dibandingkan masyarakat negara lain.

Baca juga: Pembangunan Ekonomi: Pengertian dan Elemen Pentingnya

Cara menghitung pendapatan per kapita

Pada buku Mari Belajar Ekonomi (2019) karya Syamsul Rivai, pendapatan per kapita dapat dihitung sebagai berikut:

PNB untuk harga yang sedang berlaku adalah 2.000.000 dengan jumlah penduduk : 5.000.000.

Kita bisa mendapatkan pendapatan per kapita dengan rumus:

PNB degan harga yang sedang berlaku : Jumlah penduduk

= 2.000.000.000 : 5.000.000

= 400.000.000

  • Perhitungan pendapatan per kapita riil

PNB untuk harga yang konstan adalah : 400.000 miliar, dengan jumlah penduduk 200.000.000.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi: Pengertian dan Teori Pertumbuhan Ekonomi

Kita bisa mendapatkan pendapatan per kapita dengan rumus:

PNB harga yang konstan : jumlah penduduk

= 400.000 miliar : 200.000.000

= 2.000.000

Kelompok pendapatan per kapita

Tinggi rendahnya PDB atau PNB dan pendapatan per kapita suatu negara oleh Bank Dunia dikelompokan ke dalam empat kelompok berdasarkan pendapatan per kapita pada 2003.

Berikut adalah kelompok tersebut:

  • Kelompok negara berpendapatan rendah

Kelompok tersebut merupakan negara yang memiliki PNB per kapita sekitar $ 675 atau kurang.

Baca juga: Penyebab Resesi Ekonomi

  • Kelompok negara berpendapatan menengah bawah

Kelompok negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar $ 675 sampai dengan $ 2.695.

  • Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi

Kelompok tersebut merupakan negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar $ 2.696 sampai dengan $ 8.335.

  • Kelompok negara berpendapatan tinggi

Kelompok negara-negara yag mempunyai PNB per kapita sekitar $ 8.335 atau lebih.

Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah.

Baca juga: Contoh Resesi Ekonomi

Rendahnya pendapat tersebut dipengaruhi oleh :

  • Tingkat pendididikan masyarakat rendah, sehingga pengetahuan yang diperoleh sedikit.
  • Keterampilan dan kecakapan rendah, sehingga kekurangan tenaga ahli.
  • Modal yang dimiliki relatif sedikit.
  • Kekurangan sumber alam.
  • Kemalasan dan ketidakdiplinan seseorang.
  • Sikap yang tidak mendorong berproduksi. 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi