Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teks Pidato Singkat Mengenai Perjuangan Para Pendiri Bangsa

Baca di App
Lihat Foto
Pexels
Ilustrasi
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah kembali tayang di TVRI, Senin, 10 Agustus 2020.

Dalam tayangan hari ini, siswa SMP belajar mengenai sosok Presiden Soekarno. Di akhir video pertama, ada pertanyaan yang harus dijawab. Simak pembahasannya!

Soal: Buatlah teks pidato singkat mengenai perjuangan para pendiri bangsa!

Jawaban: Untuk membuat teks pidato, buat kerangkanya sesuai struktur terlebih dahulu. Urutan struktur teks pidato yakni:

Pembukaan berisi sambutanmu kepada para hadirin. Sebut juga topik dari pidatomu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Menyampaikan Pidato Persuasif

Kemudian di bagian isi, baru kemukakan gagasan-gagasan dan pendapatmu tentang perjuangan para pendiri bangsa.

Buat semenarik mungkin, dengan bahasa yang menggugah.

Terakhir, tutup pidatomu dengan kesimpulan atau ajakan.

Berikut contoh teks pidato singkat mengenai perjuangan para pendiri bangsa. Pidato ini untuk upacara 17 Agustus nanti.

Selamat pagi teman-teman yang saya hormati. Tepat hari ini kita memperingati 75 tahun kemerdekaan.

Hari ini tak akan terjadi, saya tidak akan berpidato saat ini, begitu juga teman-teman sekalian, boleh jadi tak akan ada saat ini tanpa perjuangan para pendiri bangsa.

Baca juga: Struktur Teks Pidato Persuasif dan Kaidah Kebahasaannya

 

Siapakah para pendiri bangsa itu? Mereka adalah manusia yang mengorbankan tenaga, pikiran, harta, hingga nyawanya demi kemerdekaan yang kita rasakan hari ini.

Mereka berjuang tanpa mengharapkan balas jasa atau imbalan. Mereka hanya ingin cita-citanya terwujud, bangsa Indonesia bisa bebas dari penjajahan.

Kita mengenal sebagian para pendiri bangsa ini.

Ada Tan Malaka, yang bermimpi akan adanya Republik Indonesia jauh sebelum kemerdekaan. Tan Malaka meyakini "Merdeka 100 Persen" hanya bisa dicapai ketika sebah bangsa menentukan nasibnya sendiri.

Ada Soekarno yang menjadi presiden pertama. Soekarno memilih cara kooperatif untuk merdeka, walau akhirnya ikut juga dengan keinginan para pemuda.

Ada Johannes Latuharhary, putra daerah Maluku yang dengan gigih memperjuangkan kesetaraan bagi semua pemeluk agama.

Baca juga: Nilai Semangat Pendiri Bangsa

Di tengah kekacauan yang kita alami belakangan ini, konflik, kesenjangan, perpecahan, alangkah baiknya kita menengok ke belakang.

Mari ingat kembali para pendiri bangsa. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda. Agama, suku, dan ras mereka bermacam-macam. Namun mereka semua mempunyai cita-cita yang sama.

Tentu ada perselisihan di antara mereka. Namun itu semua bisa terlewati. Sebab kita ada di sini hari ini, menikmati jerih payah mereka.

Jadi mari kita kenang mereka. Mari kenang perjuangan mereka. Jadikan keberhasilan mereka sebagai motivasi kita hari ini.

Bahwa kita bisa melalui apa saja, jika kita mau bersatu di antara perbedaan yang ada.

Demikian yang bisa saya sampaikan pagi ini. Terima kasih.

Baca juga: Bulan Soekarno, untuk Mengingat Susah Payah Pendiri Bangsa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi