Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Soekarno, Jawaban Soal TVRI 10 Agustus 2020 untuk Siswa SMP

Baca di App
Lihat Foto
Arsip KOMPAS
Presiden Soekarno menyampaikan pidato kenegaraan pada peringatan 5 tahun kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka pada 17 Agustus 1950.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah kembali tayang di TVRI, Senin, 10 Agustus 2020.

Dalam tayangan hari ini, siswa SMP belajar mengenai sosok Presiden Soekarno. Di akhir video, ada pertanyaan yang harus dijawab. Simak pembahasannya!

Soal: Perang Pasifik mengubah perjuangan Soekarno dengan masuknya Jepang ke Indonesia. Berikan pendapatmu mengapa Jepang membebaskan Soekarno dari penjara?

Jawaban: Jepang membebaskan Soekarno dari penjara agar Soekarno dan rakyat Indonesia mau mendukung Jepang dalam Perang Pasifik.

Soekarno adalah tokoh pergerakan kala itu. Oleh Belanda, Soekarno dipenjara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia pernah ditahan di Lapas Banceuy pada 1929 dan Lapas Sukamiskin pada 1930.

Kemudian pada 1933, Soekarno kembali ditangkap dan diasingkan ke Ende, Flores selama empat tahun.

Baca juga: Mengenang Kelahiran Soekarno, Sosok dan Ajarannya

Kemudian dari tahun 1938, ia diasingkan di Bengkulu.

Dilansir dari Bung Karno Sang Singa Podium (2013), saat Jepang masuk ke Indonesia pada Februari 1942, Belanda mengamankan Soekarno dengan mengungsikannya melalui jalur darat menuju kota Padang.

Jepang akhirnya menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah tanpa syarat.

Soekarno pun dibebaskan dan dikembalikan ke Jakarta. Setibanya di Jakarta pada 9 Juli 1942, Soekarno menghubungi Moh Hatta dan Sutan Sjahrir.

Soekarno dan Hatta memutuskan untuk menuruti dan bekerja sama dengan Jepang. Jepang saat itu menyebut dirinya sebagai "Saudara Tua" yang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan.

 

Kelak, Jepang hanya merampas hasil bumi dan memeras tenaga rakyat Indonesia untuk keperluan perangnya.

Soekarno dan para tokoh pergerakan digandeng agar rakyat mau bekerja dan berkorban untuk kepentingan perang Jepang.

Soal: Buatlah teks pidato singkat mengenai perjuangan para pendiri bangsa!

Jawaban: Untuk membuat teks pidato, buat kerangkanya sesuai struktur terlebih dahulu.

Urutan struktur teks pidato yakni:

  • Pembukaan
  • Isi
  • Penutup

Pembukaan berisi sambutanmu kepada para hadirin. Sebut juga topik dari pidatomu.

Baca juga: Struktur Teks Pidato Persuasif dan Kaidah Kebahasaannya

Kemudian di bagian isi, baru kemukakan gagasan-gagasan dan pendapatmu tentang perjuangan para pendiri bangsa.

Buat semenarik mungkin, dengan bahasa yang menggugah.

Terakhir, tutup pidatomu dengan kesimpulan atau ajakan.

Berikut contoh teks pidato singkat mengenai perjuangan para pendiri bangsa. Pidato ini untuk upacara 17 Agustus nanti.

Selamat pagi teman-teman yang saya hormati. Tepat hari ini kita memperingati 75 tahun kemerdekaan.

 

Hari ini tak akan terjadi, saya tidak akan berpidato saat ini, begitu juga teman-teman sekalian, boleh jadi tak akan ada saat ini tanpa perjuangan para pendiri bangsa.

Siapakah para pendiri bangsa itu? Mereka adalah manusia yang mengorbankan tenaga, pikiran, harta, hingga nyawanya demi kemerdekaan yang kita rasakan hari ini.

Mereka berjuang tanpa mengharapkan balas jasa atau imbalan. Mereka hanya ingin cita-citanya terwujud, bangsa Indonesia bisa bebas dari penjajahan.

Kita mengenal sebagian para pendiri bangsa ini.

Ada Tan Malaka, yang bermimpi akan adanya Republik Indonesia jauh sebelum kemerdekaan. Tan Malaka meyakini "Merdeka 100 Persen" hanya bisa dicapai ketika sebah bangsa menentukan nasibnya sendiri.

Baca juga: Nilai Semangat Pendiri Bangsa

Ada Soekarno yang menjadi presiden pertama. Soekarno memilih cara kooperatif untuk merdeka, walau akhirnya ikut juga dengan keinginan para pemuda.

Ada Johannes Latuharhary, putra daerah Maluku yang dengan gigih memperjuangkan kesetaraan bagi semua pemeluk agama.

Di tengah kekacauan yang kita alami belakangan ini, konflik, kesenjangan, perpecahan, alangkah baiknya kita menengok ke belakang.

Mari ingat kembali para pendiri bangsa. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda. Agama, suku, dan ras mereka bermacam-macam. Namun mereka semua mempunyai cita-cita yang sama.

 

Tentu ada perselisihan di antara mereka. Namun itu semua bisa terlewati. Sebab kita ada di sini hari ini, menikmati jerih payah mereka.

Jadi mari kita kenang mereka. Mari kenang perjuangan mereka. Jadikan keberhasilan mereka sebagai motivasi kita hari ini.

Bahwa kita bisa melalui apa saja, jika kita mau bersatu di antara perbedaan yang ada.

Demikian yang bisa saya sampaikan pagi ini. Terima kasih.

Soal: Bung Karno pernah mengatakan, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri". Tahukah kamu apa yang dimaksud oleh Bung Karno Tuliskan pendapatmu!

Baca juga: INFOGRAFIK Serial Presiden: Soekarno

Jawaban: Salah satu ucapan Presiden Soekarno yang paling dikenang adalah, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri."

Maksud Soekarno lewat ucapan itu yakni mengingatkan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia setelah merdeka.

Ketika di bawah penjajahan, musuh terbesar bangsa adalah penjajah. Penjajah menjadi musuh bersama.

Namun setelah penjajah pergi, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada berbagai masalah. Utamanya soal persatuan.

 

Berbagai cobaan dan masalah mulai dari masalah sosial, masalah ekonomi, dan berbagai masalah lainnya, akan menguji persatuan bangsa.

Perbedaan-perbedaan yang ada bisa membuat rakyat terpecah belah dan saling berperang.

Ucapan Soekarno ini terbukti. Sejak awal kemerdekaan, selalu ada konflik. Mulai dari konflik soal penetapan dasar negara, perebutan kekuasaan, hingga penyelewengan.

Hingga hari ini, ucapan Soekarno masih terbukti benar. Ketertinggalan yang kita alami hari ini disebabkan oleh bangsa kita sendiri.

Alih-alih bersatu untuk maju, kita malah disibukkan melawan satu sama lain. Seperti saat ini, kita sibuk melawan sesama karena perbedaan pilihan politik.

Belum lagi konflik yang ditimbulkan perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Ketika perbedaan-perbedaan itu tak lagi jadi masalah, dan kita mempunyai cita-cita yang sama, barulah kita bisa bergerak maju.

Baca juga: Presiden Soekarno: Angklung, Alat Pemersatu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi