KOMPAS.com - Pada akhir abad ke-15, Portugis dan Spanyol mengirim pasukannya untuk berlayar menemukan tanah baru.
Pada 1943, terdengar keberhasilan Colombus yang merupakan penjelajah terbaik dari Spanyol menemukan benua Amerika. Dengan penemuan tersebut, Spanyol meminta Paus untuk mengakui kekuasaan Spanyol.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), Spanyol juga meminta Portugis dan negara saingan lainnya untuk tidak mengambil bagian dari benua yang beru ditemukan itu.
Untuk mengakomodasi permintaan Spanyol, Paus Alexander VI membagi dunia lewat garis denmarkasi. Garis lurus ditarik dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sekitar 320 mil dari barat Kepulauan Tanjung Verde.
Spanyol mendapat hak ekslusif menguasai tanah dari sisi barat garis. Sementara Portugis di sisi timur.
Baca juga: Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia
Alasan mengapa Portugis dan Spanyol bisa bertemu di Maluku padahal memiliki rute atau jalur pelayaran yang berbeda, karena bumi itu bulat.
Mereka berlayar dengan sisi yang berlainan, namun akan bertemu di titik yang sama meskipun dengan jalur yang berbeda. Spanyol menuju pelayaran barat, sedangkan Portugis pelayaran timur.
Lihat Foto
Ferdinand Magellan
Jalur pelayaran Bangsa Spanyol
Penjelajahan Bangsa Spanyol dipelopori oleh tiga tokoh besar. Untuk sampai ke Kepulauan Maluku, di awali oleh pelayaran Christhoper Columbus.
Jalur yang dilalui Spanyol dalam perjalanannya, yaitu
Pelabuhan Spanyol (Christoper Columbus) - Kepulauan Kanari - Samudera Atlantik - Kepulauan Bahama - San Salvador - Haiti - Selat Magellen (Ferdinand Magheallans) - Kepulauan Massava atau Filipina - Kepulauan Maluku (Juan Sebastian Elcano) - Tanjung Harapan - kembali ke Spanyol.
Baca juga: Perjanjian Tordesillas, Ketika Spanyol dan Portugis Membagi Dunia
Berikut tokoh penjelajah setelah Christhoper Columbus yang mengantarkan Spanyol ke Maluku:
- Ferdinand Magheallans
Pada tanggal 10 Agustus 1519, Fernando de Magelhaens atau Ferdinand Magellan dengan limah buah kapal berawak 250 orang berlayar ke barat mengikuti jejak Columbus.
Pada tahun 1520, setelah menyeberangi Samudera Pasifik, sampailah rombongan Magellan di Kepulauan Massava. Kepulauan ini diberi nama Filipina, karena mengambil nama raja Spanyol, Philips II.
Rombongan Magellan kemudian mendirikan batu peringatan dan mengklaim sebagai daerah kekuasaannya. Magellan menyebarkan agama Khatolik dan berhasil mengajak Raja Cebu.
Dalam pertempuran melawan orang Mactan, Magellan gugur dan rombongannya bergegas meninggalkan Filipina. Pelayaran tersebut dipimpin oleh Juan Sebastian Elcano menuju Maluku.
Di Maluku tersisa dua kapal, yaitu Victoria dan Trinidad yang membawa banyak rempah-rempah. Namun, dalam perjalanannya hanya Kapal Victoria yang berhasil sampai di Spanyol. Sedangkan Kapal Trinidad dirampas Portugis.
Baca juga: Perjanjian Saragosa, Ketika Portugis dan Spanyol Berebut Maluku
- Juan Sebastian Elcano
Elcano menjadi komandan laut untuk Raja Karl V Spanyol dan ikut bagian dalam ekspedisi ke Filipina. Ekspedisi ini terdiri dari lima kapal dengan kekuatan 241 orang pada Tahun 1519.
Elcano terlibat dalam pemberontakan melawan Maghellen sebelum konvoi ini menemukan jalur melewati selatan Benua Amerika, Selat Maggelan.
Dirinya diampuni dan setelah dirantai serta kerja paksa selama 5 bulan, dijadikan kapten kapal. Setelah salah satu dari lima kapal hancur oleh badai. Dalam perjalanan ke Maluku, terdapat dua kapal yang berhasil memborong rempah-rempah di Maluku.
Kapal-kapal tersebut kemudian melanjutkan perjalanan kembali menuju Spanyol melewati Tanjung Harapan.
Lihat Foto
Jalur pelayaran Vasco Da Gama
Jalur pelayaran Bangsa Portugis
Pelayaran Bangsa Portugis untuk mencari daerah asal rempah-rempah diawali oleh Bartholomeus Diaz. Dirinya meninggalkan Portugis pada 1486.
Jalur yang dilalui Portugis dalam perjalanannya, yaitu:
Pantai barat Afrika (Bartholomeus Diaz) - Tanjung Harapan - Pelabuhan Malinda (Vasco Da Gama) - Guadafui - Laut Merah - India (Alfanso d’Albuquerque) - Malaka dan Maluku.
Baca juga: Dampak Portugis di Malaka dan Maluku
Berikut tokoh penjelajah Portugis ke Maluku:
- Bartholomeus Diaz
Pada 1486, Bartholomeus Diaz sudah meninggalkan Portugis dan mencoba mencari jalan baru menuju Nusantara. Dirinya berlayar mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudera Hindia.
Dirinya gagal menemukan jalan menuju Nusantara atau Indonesia. Diaz kemudian kembali ke Portugis. Namun, berkat Diaz, Portugis menemukan jalan ke timur melalui Tanjung Harapan (Afrika Selatan).
-
Lihat Foto Vasco Da Gama, Portugis
Pelayaran selanjutnya diteruskan oleh armada Portugis yang dipimpin oleh Vasco Da Gama dan berhasil melewati Tanjung Harapan.
Setelah melewati daerah tersebut, mereka bertemu dengan pedagang-pedagang Aran dan India. Namun jalur menuju Asia Tenggara masih dirahasiakan oleh para pedagang.
Baca juga: Pati Unus, Pangeran Sabrang Lor yang Berani Menantang Portugis
Sehingga Vasco Da Gama beserta rombongannya melanjutkan pelayaran dengan menyusuri pantai timur Afrika. Mereka harus melewati daerah Guadafui yang memiliki ombak besar.
Ekspedisi berhasil dengan melewati selat di ujung selatan Laut Merah yang disebut Bab el Mandeb. Pada 1498, Vasco Da Gama tiba di Kalikut, India.
Sejak saat itu perdagangan antara orang Eropa dan Indioa tidal lagi melalui jalur Laut Tengah melainkan melalui pantai timur Afrika.
- Alfanso d’Albuquerque
Untuk mendapatkan daerah penghasil rempah-rempah Portugis mengirimkan dua ekspedisi, yaitu :
Dipimpin Diego Lopez de Sequera. Ekspedisi ini gagal menemukan tempat asal mula rempah-rempah.
Alfonso D’abuquerque. Ekspedisi ini berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511. Di situ, mereka diterima dengan baik oleh Raja Ternate dan diperkenankan berdagang serta membangun benteng di Ternate.
Baca juga: Kedatangan Portugis ke Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.