Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan yang Menimbulkan Perpecahan dan Hilang Rasa Persatuan dan Kesatuan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pengendara sepeda melintasi mural yang mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan di Jalan Dinoyo Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/10/2008).
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang beragam mulai dari suku, agama, etnis, budaya dan termasuk negara yang majemuk.

Sebagai negara yang beragam, tentu Indonesia rentan dengan perpecahan. Persatuan dan kesatuan menjadi kunci bangsa Indonesia untuk menjaga keberagaman tersebut.

Persatuan dan kesatuan adalah senjata paling ampuh bagi bangsa Indonesia untuk menjaga dan mempertahankan keberagaman tersebut.

Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sementara kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh.

Sehingga persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan

Ada kegiatan-kegiatan dapat menimbulkan perpecahan. Tidak hanya itu, tapi juga hilanganyan rasa persatuan dan kesatuan.

Berikut kegiatan yang dapat menimbulkan perpecahan dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan adalah:

Sejak bergulirnya reformasi, banyak masyarakat menyampaikan pendapat di muka umum secara bebas.

Akan tetapi masih banyak disalah artikan sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa kebebasan berpendapat berati kita boleh berbicara dan berbuat semaunya sendiri.

Banyak memaknai kebebasan berpendapat dengan cara yang kurang tepat dan cenderung berlebihan. Bahkan sering kali keluar dari batas-batas kewajaran.

Dalam buku Kewarganegaraan karya Mochlisin, dampak yang hal itu tidak jarang menimbulkan pertikaian dan perpecahan.

Baca juga: Makna Persatuan dan Kesatuan 

Sehingga untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara diperlukan aturan hukum yang tegas mengatur masalah kebebasan berpendapat.

Kurangnya rasa toleransi di masyarakat bisa menimbulkan perpecahan dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan.

Toleransi adalah sikap atau toleran. Di mana dua kelompok yang berbeda kebudayaan saling berhubungan dengan penuh.

Dalam kehidupan sehari-hari, bangsa Indonesia dihadapkan pada keanekaragaman dalam semua sendi kehidupan.

Semangat persatuan dan kesatuan bangsa betul-betul dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), generasi muda sebagai generasi penerus bangsa tentu saja akan menambah motivasi dan semangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

  • Kurang kesadaran adanya gangguan luar

Ancaman dari luar bisa saja terjadi dan berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga: Arti Penting Persatuan dan Kesatuan 

Ancaman datang tidak hanya dari luar tapi juga dari dalam. Indonesia merupakan negara yang beragam dan kaya akan sumber daya alam yang melimpah.

  • Mementingkan diri sendiri (egois)

Mementingkan diri sendiri disebut juga sikap egois. Sikap egois biasanya hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan kepentingan orang lain.

Sikap egois dapat menimbulkan perpecahan atau pertingkaian bangsa dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan.

Setiap individu pasti memiliki kepentingannya sendiri. Akan tetapi, kita tidak hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.

Tapi kita juga harus mempedulikan kepentingan orang lain. Sikap egois akan menyebabkan seseorang selalu menuntut haknya, namun kewajibannya sering diabaikan.

Sikap mementingkan diri sendiri juga menganggap orang lain yang lebih pintar atau lebih
matang adalah musuh. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi