Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama-Nama Bulan Hijriyah

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Nama Bulan Hijriyah
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Sebelum agama Islam datang, orang-orang Arab tidak memiliki kalender khusus yang bisa digunakan bersama.

Masyarakat Arab yang membuat kalender pertama kali adalah Ya'la Bin Umayyah, orang Yaman. Zaman dahulu masyarakat Arab memiliki kalender yang berbeda-beda dan tidak bisa satu dalam menentukan hitungan tahun.

Dalam buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah (2012) karya Ida Fitri Shohibah, setelah datangnya Islam, masyarakat Arab belum juga memiliki kalender yang khusus.

Mereka menetapkan suatu peristiwa dengan peristiwa-peristiwa yang penting. Salah satunya, yaitu peristiwa hijrahnya Nabi dari Kota Mekkah menuju Madinah pada tanggal 28 Juni 623 Masehi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sejarah Perang Badar

Kemudian 10 tahun setelah hijrahnya Nabi ke Madinah hingga Nabi wafat pada tanggal 9 Juni 633 Masehi, orang-orang Arab memiliki nama-nama disetiap tahunnya.

Setelah itu, Umar bin Khatab mengadakan sebuah musyawarah dengan mengumpulkan beberapa sahabat Nabi, salah satunya membahas bulan untuk memulai tahun yang dimulai dari hijrah Nabi.

Setelah berbagai usulan disampaikan, berikut nama-nama bulan Hijriyah:

Kata Muharram berarti yang terlarang. Disebut demikian karena memang pada bulan ini, masyarakat Arab seluruhnya mengharamkan peperangan.

Tidak ada tumpah darah pada bulan Muharram. Hal ini merupakan hukum adat yang tak tertulis yang berlaku sejak lama.

Shafar satu suku kata dengan kata Shifr yang berarti kosong. Bulan ini dinamakan shafar atau shifr, karena pada bulan ini bangsa Arab mengosongkan rumah-rumah mereka yang beralih ke medan perang.

Baca juga: Teori Penyebaran Islam Menurut Tome Pires

Rabi yang berarti musim semi. Bulan ini dinamakan Rabi' al-Awwal karena pada bulan itu terjadi musim semi.

Nama bulan ini mengikuti nama bulan sebelumnya karena musim gugur sedang berlangsung. Tsani artinya yang kedua.

Dulu masa Jahiliyah, namanya Jumada Khamsah. Jumada, asal katanya dari Jamid yang berarti beku atau keras. Dikatakan begitu karena bulan ini adalah musim dingin.

Sebelum masa Islam dinamakan jumadi sittah. Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin juga.

Rajab termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan bulan Rajab karena bangsa Arab melepaskan tombak dari besi tajam untuk menahan diri dari peperangan.

Baca juga: Teori Masuknya Islam di Nusantara

  • Sya'ban

Dinamakan Sya'ban karena bangsa Arab saat itu berpencar ke berbagai tempat untuk mencari air.

  • Ramadhan

Bulan ini merupakan bulan puasa bagi umat Islam, karena panas Ramadhan mencapai puncaknya dan saat penamaan jatuh pada musim panas.

  • Syawwal

Di bulan inilah saat Idul Fitri. Dinamakan tersebut karena saat itu unta betina kekurangan air susu.

  • Dzul-Qa'dah

Bulan ini termasuk dalam bulan suci dan karena bangsa Arab duduk serta tidak berangkat untuk perang. Bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh ada perang.

  • Dzul-Hijjah

Di dalam bulan ini terdapat musim haji dan Idul Adha. Dinamakan demikian karena bangsa Arab melaksanakan ibadah haji di bulan ini.

Baca juga: Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi