Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Takut Ketinggian?

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/BRGFX
Ilustrasi.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Mengapa kita takut ketinggian? Rasa takut terhadap ketinggian merupakan sesuatu yang normal terjadi pada manusia. Rasa takut pada ketinggian disebut acrophobia (akrofobia).

Berikut ini penjelasan singkatnya:

Acrophobia

Melansir Medical News Today, akrofobia adalah rasa takut yang intens terhadap ketinggian. Akrofobia adalah ketakutan ekstrim atau irasional terhadap ketinggian.

Seorang penderita akrofobia akan mengalami serangan panik jika berada di atas ketinggian atau memikirkan tentang tempat tinggi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akrofobia bisa berbahaya. Karena penderita bisa mengalami serangan panik di tempat tinggi. Akibatnya, ia akan menjadi terlalu gelisah dan tidak bisa turun dengan aman.

Contoh, penderita akrofobia akan menghindari tempat yang tinggi seperti atap, atau takut melihat ke bawah saat naik tangga atau eskalator.

Baca juga: Mengapa Kita Takut Laba-laba?

Gejala akrofobia

Setiap orang bisa mengalami akrofobia. Tetapi gejala akrofobia yang dialami pada masing-masing orang bisa berbeda-beda.

Mengutip Psycom, beberapa gejala akrofobia antara lain:

Penyebab akrofobia

Meski belum ada penyebab pasti munculnya rasa takut terhadap ketinggian, tetapi para peneliti mengemukakan teori bahwa penyebab akrofobia adalah pengalaman traumatis.

Melansir Healthline, akrofobia bisa jadi berkembang akibat pengalaman yang menyebabkan trauma terhadap ketinggian.

Baca juga: Mengapa Orang Suka Selfie?

Beberapa penyebab akrofobia antara lain:

Akrofobia bisa terjadi karena faktor genetik atau faktor lingkungan. Contoh, kamu bisa menderita akrofobia jika ada anggota keluarga yang juga mengalaminya.

Penjelasan yang paling bisa diterima secara luas adalah akrofobia berasal dari ketakutan alami karena jatuh dan terluka atau kematian.

Baca juga: Reaksi Otak Bila Kamu Benci Seseorang

Kesimpulannya, seperti ketakutan dan fobia lainnya, akrofobia diciptakan oleh pikiran bawah sadar sebagai mekanisme pelindung.

Pikiran kita berusaha melindungi tubuh dari trauma lebih lanjut di masa depan. Sehingga menimbulkan ketakutan ekstrim terhadap ketinggian.

Penderita akrofobia bisa menjadi tidak produktif dalam kehidupan normal sehari-hari. Contoh, takut naik tangga, takut berdiri di atas kursi, takut naik ke atap, dan lain-lain.

Sejumlah penderita mengalami fobia ketinggian sepanjang waktu. Tetapi sebagian orang mengalami akrofobia sebagai respons terhadap rangsangan langsung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi