KOMPAS.com - Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan Nusantara pertama.
Ini karena wilayah kekuasaannya membentang dari Palembang, hingga seluruh Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu.
Kehebatan Kerajaan Srwijaya ditunjukkan lewat berbagai peninggalan sejarah. Simak beberapa peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang cukup terkenal:
Candi Muara Takus
Candi ini terletak di muara Sungai Kampar Kanan, tepatnya di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Dilansir dari situs Kemdikbud, kompleks Percandian Muara Takus adalah kompleks percandian bercorak Buddha.
Buktinya dapat dilihat dari bentuk stupa, temuan fragmen vajra yang berisi mantra agama Buddha dalam huruf nagari dan Jawa kuno.
Baca juga: Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara
Para ahli memperkirakan waktu relatif penggunaan candi tersebut, yakni pada abad XIII-XIV.
Di dalam Kompleks percandian Muara Takus terdapat empat bangunan candi yang berukuran besar yaitu Candi Sulung/Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai, dan Palangka, serta dua reruntuhan struktur bata yang belum dapat diketahui bentuk asalnya.
Prasasti Kedukan Bukit
Dikutip dari Peninggalan Bersejarah di Indonesia (2019), prasasti ini ditemukan di tepu Sungai Batang, Kedukan Bukit, Palembang, Sumatra Selatan pada 29 November 1920.
Prasasti itu bertanggal hari ke-11 tahun 605 Saka atau 683 Masehi. Huruf yang digunakan yakni Pallawa dalam bahasa Sansekerta.
Raja pertama Sriwijaya adalah Sri Jayanegara.
Prasasti Talang Tuo
Prasasti Talang Tuo ditemukan di Talang Tuo, sebelah barat Kota Palembang. Prasasti ini berangka 606 Saka atau 684 Masehi.
Prasasti berisi syair tentang pembuatan taman Srikseta. Taman itu dibangun atas perintah Dapunta Hyang Sri Jayanaga.
Prasasti juga berisi doa-doa dalam agama Buddha.
Prasasti Telaga Batu
Prasasti ini ditemukan di sekitar kolam Telaga Biru, Kota Palembang, Sumatra Selatan, pada tahun 1935.
Baca juga: Bukti Keberadaan Kerajaan Sriwijaya
Prasasti Telaga Batu berisi imbauan tentang kutukan kepada siapa saja yang tidak patuh dan setia terhadap raja.
Prasasti Kota Kapur
Prasasti Kota Kapur ditemukan di Kota Kapur, sebuah dusun di pesisir barat Pulau Bangka.
Angka yang tercantum dalam prasasti ini menunjukkan 608 Saka atau 686 Masehi. Prasasti ditulis dalam bahasa Melayu Kuno.
Prasasti juga berisi hukuman bagu orang yang berkhianat kepada Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Karang Berahi
Sama seperti Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Berahi berangka 608 Saka atau 686 Masehi. Prasasti ini ditemukan di hulu Sungai Merangin, cabang Sungai Batanghari.
Prasasti Karang Berhi berisi doa permohonan kepada dewa supaya Sriwijaya tetap dijaga. Prasasti juga memuat kutukan-kutukan kepada para pengkhianat.
Baca juga: Perkembangan dan Kemunduran Kerajaan Sriwijaya
Prasasti Palas Pasemah
Prasastii ini ditemukan di Palas Pasemah, di tepi Sungai Anak Pisang, anak Sungai Sekapung, Lampung Selatan.
Prasasti memuat catatan Kerajaan Sriwijaya telah menaklukkan daerah Lampung Selatan di akhir abad ke-7.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.