Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Panitia menunjukkan replika kitab Negarakertagama, Selasa (7/10/2014), dalam pameran Museum Masuk Kampus yang digelar oleh Museum Negeri Mpu Tantular, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, serta Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Kitab Negarakertagama mengajarkan bahwa pemimpin harus mengutamakan musyawarah, dekat dengan rakyat kecil, serta mampu melindungi, membawa ketenteraman, dan kesejahteraan rakyatnya.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Kerajaan Majapahit dianggap sebagai cikal bakal terbentuknya Indonesia.

Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada 1294. Pusatnya di selatan Sungai Brantas, Trowulan, Mojokerto.

Kemahsyuran Majapahit kala itu dibuktikan lewat beberapa peninggalan sejarah. Simak beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit!

Kitab (Kakawin) Negarakertagama

Perkembangan sastra di era Kerajaan Singasari dilanjutkan di masa Kerajaan Majapahit.

Salah satu peninggalan yang paling berharga yakni Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kitab Negarakertagama dikarang pada 1365 Masehi. Kitab ini berisi tentang sejarah dan perjalanan Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Asal-usul Berdirinya Kerajaan Majapahit

Isinya menceritakan keadaan kota Majapahit, daerah kekuasaan, dan kebijakan-kebijakan raja.

Dilansir dari Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2 (1995), pendiri kerajaan sekaligus raja pertama, Raden Wijaya, adalah keturunan Kertanegara, raja terakhir Singasari.

Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292 Masehi. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri.

Namun ia akhirnya diterima oleh Raja Jayakatwang dan diperbolehkan membuka hutan di Trowulan untuk dijadikan desa.

 

Lihat Foto
Candi Tikus
Kitab Sutasoma

Kitab Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14. Di dalam kitab Sutasoma terdapat istilah "Bhinneka Tunggal Ika" yang menjadi semboyan NKRI.

Kakawin Sutasoma berisi epos Pangeran Sutasoma. Selain menulis Kitab Sutasoma, Mpu Tantular juga menulis Kitab Arjunawijaya.

Candi Penataran

Candi Penataran terletak di Desa Panataran, Nglegok, Blitar.

Candi ini bercoak Hindu. Candi Penatran adalah kompleks candi Hindu paling luas dan megah di Jawa Timur.

Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi, diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri sekitar tahun 1200 Masehi.

Pembangunan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Majapahit sekitar tahun 1415.

Baca juga: Istilah Pancasila Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit

Candi Tikus

Dilansir dari Peninggalan Bersejarah di Indonesia, nama candi ini disematkan karena ketika ditemukan dan digali pada 1914, banyak tikus yang berkeliaran di kompleks candi itu.

Candi Tikus berada di Kompleks Candi Trowulan, Mojokerto. Bangunan candi berupa tempat pemandian.

Selain Candi Panataran dan Candi Tikus, candi peninggalan Majapahit yang lain yakni:

  • Candi Cetho
  • Candi Sumberjati
  • Candi Sawentar
  • Candi Jabung
  • Candi Tigawangi
  • Candi Surawarna
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi