KOMPAS.com - Kerajaan Islam di Indonesia mewarisi berbagai peninggalan sejarah. Selain masjid, banyak juga rupa peninggalan lainnya.
Salah satunya, peninggalan dari Kerajaan Samudera Pasai yang merupakan kerajaan Islam tertua di Nusantara.
Dilansir dari Kerajaan Islam Nusantara (2020), Kerajaan Samudera Pasai terletak sekitar 15 kilometer di sebelah timur Lhokseumawe, di pantai Timur Aceh Utara.
Pada awalnya, kerajaan ini terdiri dari dua kerajaan berbeda yakni Samudera dan Pasai.
Namun setelah kedatangan para saudagar Islam dan masuknya Islam, kedua kerajaan bersatu. Samudra Pasai pun mulai berkembang di abad ke-13.
Baca juga: Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara
Raja pertamanya yakni Marah Silu yang bergelar Sultan Malik Al-Saleh.
Makam Malik Al Saleh di Gedong Utara Aceh menjadi salah satu peninggalan kerajaan Samudera Pasai.
Dilansir dari Indonesian Heritage (1996), Makam Malik Al-Saleh dengan angka 1297, adalah batu nisan tertua yang ditemukan.
Nisan yang dikenal sebagai Batu Aceh itu menjadi dikembangkan menjadi nisan khas bagi penganut Islam di Indonesia.
Selain nisan, peninggalan sejarah Samudera Pasai adalah koin emas dirham yang merupakan mata uang Kerajaan Samudera Pasai.
Di masa kejayaannya, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan sekaligus penyebaran agama Islam.
Nisan Sultan Malik Al-Saleh dan mata uang adalah peninggalan Samudera Pasai yang paling penting.
Peninggalan lainnya yakni:
- Nisan Sultan Nahrasiyah
- Lonceng Cakra Donya
- Hikayat Raja-raja Pasai